Cegah Serangan Besar, Polisi Belgia Habisi Dua Terduga Teroris
A
A
A
VERVIERS - Polisi Belgia menghabisi dua orang terduga teroris yang terlibat salah satu dari selusin serangan. Pembunuhan dua terduga teroris itu diklaim untuk mencegah serangan berskala besar.
Operasi penumpasan teroris dilakukan setelah teror berdarah melanda Prancis selama tiga hari berturut-turut dengan korban tewas 17 orang. Polisi Belgia masih menyelidiki apakah dua terduga teroris itu terkait dengan jaringan penyerang kantor majalah Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari 2015 atau tidak.
Selain membunuh dua terduga teroris, polisi Belgia juga menahan satu orang terduga teroris di sebelah timur Kota Verviers. Ketiga terduga teroris itu berusaha masuk ke sebuah apartemen di pusat kota.
Ketiganya merupakan warga negara Belgia yang terkait dengan jaringan militan Islamis Eroa terbesar yang bertempur di Suriah.
Jaksa Belgia menyatakan, ketiga orang itu juga diduga merencanakan serangan terhadap kantor polisi Belgia. Keamanan di negara itu kini diperketat.
”Perburuan (jaringan terduga teroris) sedang dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan. Beberapa anggotanya telah kembali dari Suriah,” kata juru bicara jaksa Belgia, Eric Van Der Sypt, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/1/2015). ”Untuk sementara waktu, tidak ada hubungan dengan serangan di Paris,” katanya lagi.
Sebelumnya, polisi di negara itu telah menahan seorang pria di wilayah Belgia selatan yang dicurigai memasok senjata terhadap Amedy Coulibaly, penyerang supermarket Yahudi di Paris yang menembak mati empat sandera setelah teror berdarah dialami kantor majalah Charlie Hebdo.
Perdana Menteri Belgia. Charles Michel, telah menaikkan status siaga nasiona hingga level tiga. ”Kami tidak mengetahui adanya ancaman spesifik, dalam situasi kita dapat mempertimbangkan hal ini yang berguna untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan,” ujarnya.
Operasi penumpasan teroris dilakukan setelah teror berdarah melanda Prancis selama tiga hari berturut-turut dengan korban tewas 17 orang. Polisi Belgia masih menyelidiki apakah dua terduga teroris itu terkait dengan jaringan penyerang kantor majalah Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari 2015 atau tidak.
Selain membunuh dua terduga teroris, polisi Belgia juga menahan satu orang terduga teroris di sebelah timur Kota Verviers. Ketiga terduga teroris itu berusaha masuk ke sebuah apartemen di pusat kota.
Ketiganya merupakan warga negara Belgia yang terkait dengan jaringan militan Islamis Eroa terbesar yang bertempur di Suriah.
Jaksa Belgia menyatakan, ketiga orang itu juga diduga merencanakan serangan terhadap kantor polisi Belgia. Keamanan di negara itu kini diperketat.
”Perburuan (jaringan terduga teroris) sedang dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan. Beberapa anggotanya telah kembali dari Suriah,” kata juru bicara jaksa Belgia, Eric Van Der Sypt, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/1/2015). ”Untuk sementara waktu, tidak ada hubungan dengan serangan di Paris,” katanya lagi.
Sebelumnya, polisi di negara itu telah menahan seorang pria di wilayah Belgia selatan yang dicurigai memasok senjata terhadap Amedy Coulibaly, penyerang supermarket Yahudi di Paris yang menembak mati empat sandera setelah teror berdarah dialami kantor majalah Charlie Hebdo.
Perdana Menteri Belgia. Charles Michel, telah menaikkan status siaga nasiona hingga level tiga. ”Kami tidak mengetahui adanya ancaman spesifik, dalam situasi kita dapat mempertimbangkan hal ini yang berguna untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan,” ujarnya.
(mas)