Blogger Saudi Divonis 1.000 Cambukan, Dicicil 50 Kali Tiap Jumat
A
A
A
RIYADH - Blogger liberal Arab Saudi, Raif Badawi, yang divonis 1.000 cambukan atas tuduhan murtad dan menghina ajaran Islam dicambuk 50 kali tiap hari Jumat.
Dengan demikian, Badawi harus mengalami hukuman cambuk berbulan-bulan, secara rutin. Badawi dituduh membuat situs yang memfasilitasi perdebatan publik.
Selain hukuman cambuk yang dicicil 50 kali saban hari Jumat itu, dia divonis 10 tahun penjara. Hukuman cambuk 50 kali setiap Jumat itu dilakukan di luar masjid Al-Jafali, di Jeddah. (Baca: Vonis 1.000 Cambukan bagi Blogger Saudi Penghina Islam)
Salah satu saksi mata mengatakan kepada Amnesty International, bahwa Badawi telah mengecam hukuman cambuk yang dihujamkan ke punggung dan kakinya tanpa jeda istirahat.
”Raif (Badawi) dikawal dari bus dan ditempatkan di tengah-tengah kerumunan, dijaga oleh delapan atau sembilan petugas,” kata saksi mata. ”Dia diborgol dan dibelenggu, tapi wajahnya tidak tertutup. Semua orang bisa melihat wajahnya,” lanjut saksi itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Ensaf Haidar, istri Raif Badawi, khawatir akan kondisi kesehatan suaminya. ”Seorang petugas keamanan mendekatinya dari belakang dengan tongkat besar dan mulai memukulinya. Raif mengangkat kepalanya ke langit, menutup matanya dan melengkungkan punggungnya. Dia diam, tapi Anda bisa melihat dari wajah dan tubuhnya bahwa dia berada dalam rasa sakit yang nyata,” keluh Ensaf Haidar, seperti dikutip news.com.au, Kamis (15/1/2015).
Wanita itu takut, suaminya tidak akan kuat menahan sakitnya hukuman yang rutin diberikan setiap Jumat. ”Raif bilang dia merasakan sakit yang banyak setelah dicambuk, kesehatannya memburuk dan saya yakin dia tidak akan mampu mengatasinya,” kata istri Badawi.
Dengan demikian, Badawi harus mengalami hukuman cambuk berbulan-bulan, secara rutin. Badawi dituduh membuat situs yang memfasilitasi perdebatan publik.
Selain hukuman cambuk yang dicicil 50 kali saban hari Jumat itu, dia divonis 10 tahun penjara. Hukuman cambuk 50 kali setiap Jumat itu dilakukan di luar masjid Al-Jafali, di Jeddah. (Baca: Vonis 1.000 Cambukan bagi Blogger Saudi Penghina Islam)
Salah satu saksi mata mengatakan kepada Amnesty International, bahwa Badawi telah mengecam hukuman cambuk yang dihujamkan ke punggung dan kakinya tanpa jeda istirahat.
”Raif (Badawi) dikawal dari bus dan ditempatkan di tengah-tengah kerumunan, dijaga oleh delapan atau sembilan petugas,” kata saksi mata. ”Dia diborgol dan dibelenggu, tapi wajahnya tidak tertutup. Semua orang bisa melihat wajahnya,” lanjut saksi itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Ensaf Haidar, istri Raif Badawi, khawatir akan kondisi kesehatan suaminya. ”Seorang petugas keamanan mendekatinya dari belakang dengan tongkat besar dan mulai memukulinya. Raif mengangkat kepalanya ke langit, menutup matanya dan melengkungkan punggungnya. Dia diam, tapi Anda bisa melihat dari wajah dan tubuhnya bahwa dia berada dalam rasa sakit yang nyata,” keluh Ensaf Haidar, seperti dikutip news.com.au, Kamis (15/1/2015).
Wanita itu takut, suaminya tidak akan kuat menahan sakitnya hukuman yang rutin diberikan setiap Jumat. ”Raif bilang dia merasakan sakit yang banyak setelah dicambuk, kesehatannya memburuk dan saya yakin dia tidak akan mampu mengatasinya,” kata istri Badawi.
(mas)