AS Tetap Ngotot Palestina Tidak Boleh Gabung ICC
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) hingga hari ini masih tidak bisa menerima keputusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang menerima Palestina sebagai anggota baru mereka. AS tetap berpendapat, Palestina belum layak bergabung menjadi anggota ICC, karena belum berdaulat.
"AS percaya, bahwa hingga saat ini Palestina belum menjadi sebuah negara yang berdaulat, sehingga kami meyakini mereka seharusnya belum bisa bergabung dan menjadi anggota tetap ICC," ucap Presiden AS Barack Obama.
Melansir Itar-tass, Selasa (13/1/2015), pernyataan itu disampaikan oleh Obama saat sedang melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Obama juga menilai, dengan bergabungnya Palestina dengan ICC, justru akan memperburuk situasi yang ada, dan akan mempersulit upaya damai antara Israel dan Palestina.
Ini bukan pertama kali AS melayangkan kecaman terhadap keputusan Palestina yang bergabung dengan ICC. Dengan alasan yang sama, mereka selalu menyebut langkah Palestina sebagai sebuah hal yang keliru. AS bahkan sempat menyebut keputusan ini akan berpengaruh pada bantuan luar negeri yang biasa mereka berikan pada Palestina.
Palestina sendiri sudah dipastikan akan bergabung dengan organisasi yang berbasis di Den Haag tersebut. Menurut PBB, Palestina akan resmi menadi anggota ICC pada 1 April mendatang, dan Palestina dikabarkan akan segera mengajukan kasus kejahatan perang yang dilakukan tentara Israel pada perang 50 hari Gaza pertengahan tahun lalu untuk diselidiki.
"AS percaya, bahwa hingga saat ini Palestina belum menjadi sebuah negara yang berdaulat, sehingga kami meyakini mereka seharusnya belum bisa bergabung dan menjadi anggota tetap ICC," ucap Presiden AS Barack Obama.
Melansir Itar-tass, Selasa (13/1/2015), pernyataan itu disampaikan oleh Obama saat sedang melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Obama juga menilai, dengan bergabungnya Palestina dengan ICC, justru akan memperburuk situasi yang ada, dan akan mempersulit upaya damai antara Israel dan Palestina.
Ini bukan pertama kali AS melayangkan kecaman terhadap keputusan Palestina yang bergabung dengan ICC. Dengan alasan yang sama, mereka selalu menyebut langkah Palestina sebagai sebuah hal yang keliru. AS bahkan sempat menyebut keputusan ini akan berpengaruh pada bantuan luar negeri yang biasa mereka berikan pada Palestina.
Palestina sendiri sudah dipastikan akan bergabung dengan organisasi yang berbasis di Den Haag tersebut. Menurut PBB, Palestina akan resmi menadi anggota ICC pada 1 April mendatang, dan Palestina dikabarkan akan segera mengajukan kasus kejahatan perang yang dilakukan tentara Israel pada perang 50 hari Gaza pertengahan tahun lalu untuk diselidiki.
(esn)