Teror di Paris, 30 Orang Yahudi Sembunyi di Ruang Freezer

Sabtu, 10 Januari 2015 - 15:22 WIB
Teror di Paris, 30 Orang...
Teror di Paris, 30 Orang Yahudi Sembunyi di Ruang Freezer
A A A
PARIS - Sebanyak 30 orang Yahudi yang berbelanja di sebuah supermarket di Paris selamat dari aksi teror, Jumat (9/1/2015). Mereka sembunyi di ruang freezer atau pendingin selama lima jam untuk menyelamatkan diri.

Selama bersembunyi di ruang pendingin bersuhu kurang dari tiga derajat Celsius itu, ke-30 orang itu berdoa agar bisa diselamatkan.

Salah satu pembeli di supermarket, Johan Dorre, 36, sempat menghubungi temannya melalui ponsel. Dia memberi tahu bahwa dia dan banyak orang terjebak sebuah ruang di bawah lantai dasar. Sedangkan, enam sandera ditodong senjata oleh teroris penyerbu supermarket, Amedy Coulibaly.

Saat penyanderaan terjadi, dia juga menelepon pamannya dan menyampaikan kata-kata hiburan di saat kecemasan melanda orang-orang di sebuah supermarket di Paris tersebut.

”Johan dan yang lainnya takut bahwa mereka akan ditemukan oleh teroris dan dipaksa meringkuk bersama-sama seperti binatang yang ketakutan untuk menghindari hipotermia,” kata paman Johan, Jacob Katorza kepada Daily Mail.

”Dia sedang berbelanja untuk kue halal dan daging lezat untuk kita nikmati dalam perayaan hari suci. Ketika dia mendengar tembakan di lantai atas, dia yang ada di lantai dasar segera menutup pintu dan menuju ruang bawah tanah dengan para pembeli lain,” lanjut Katorza.

”Johan berbicara dengan saudara saya, Haim, dua atau tiga menit dan menyuruhnya untuk tetap tenang dan menunggu sampai bantuan tiba,” imbuh dia.

Teroris tersebut menembak mati empat sandera. Pasukan keamanan lantas menyerbu supermarket dan menembak mati teroris tersebut.

Air mata keluar dari mata Katorza saat ia mengenang drama penyanderaan itu. Dia meyakini, penyadera tersebut tidak akan segan-segan membunuh warga Yahudi. Dia juga menangis karena lega setelah teman-temannya mengatakan kepadanya bahwa mereka selamat.

”Pada tahun lalu,7 ribu orang Yahudi telah meninggalkan Prancis dan setelah ini akan ada lebih dari ribuan orang. Kami tidak aman lagi di Prancis. Tidak ada masa depan bagi orang-orang Yahudi di Prancis. Kami selesai di Perancis,” imbuh Katroza.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0931 seconds (0.1#10.140)