Penulis Ayat-ayat Setan Membela Charlie Hebdo

Kamis, 08 Januari 2015 - 14:15 WIB
Penulis Ayat-ayat Setan Membela Charlie Hebdo
Penulis Ayat-ayat Setan Membela Charlie Hebdo
A A A
LONDON - Penulis novel “The Satanic Verses” (Ayat-ayat Setan), Salman Rushdie, yang pernah diancam dibunuh membela majalah satir Charlie Hebdo yang jadi target teror berdarah kemarin.

Teror berdarah yang dilakukan tiga pria bersenjata itu menewaskan 12 orang. Para korban tewas itu adalah sepuluh wartawan dan dua polisi.

”Saya berdiri dengan Charlie Hebdo. Sepertinya kita semua harus mempertahankan seni satir, yang selalu menjadi kekuatan bagi kebebasan dan melawan tirani, ketidakjujuran dan kebodohan,” tulis Rushdie dalam pernyataan yang dipublikasikan Guardian, beberapa jam usai kantor majalah satir di Paris itu diserbu.

Rushdie pada tahun 1988 difatwa mati oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ruhollah Khomeini. Alasannya, novelnya itu dianggap menghina Nabi Muhammad dan agama Islam. Rushdie yang merupakan warga keturunan India sampai saat ini dilindungi Inggris.

”Agama, bentuk (karya) abad pertengahan yang tidak masuk akal, bila dikombinasikan dengan persenjataan modern menjadi ancaman nyata bagi kebebasan kita,” tulis Rushie.

”Totalitarianisme agama ini telah menyebabkan mutasi yang mematikan di jantung Islam dan kita melihat konsekuensi tragis di Paris hari ini," lanjut dia.

Sama seperti kasus Rushdie, majalah satir di Paris ini atas nama kebebasan berekspresi juga pernah menerbitkan kartun-kartun yang mengejek Nabi Muhammad. Bahkan, salah satu penyerang kantor majalah itu saat beraksi sempat berteriak bahwa aksinya sebagai balas dendam atas hinaan majalah itu terhadap Sang Nabi.

"'Menghormati agama' telah menjadi frase kode yang berarti 'takut agama’,” imbuh Rusdie. ”Agama, seperti semua ide lainnya, layak kritik, dan disindir.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4417 seconds (0.1#10.140)