Digagalkan AS, Abbas tak Nyerah Dirikan Negara Palestina
A
A
A
RAMALLAH - Meski digagalkan Amerika Serikat (AS) dengan memveto resolusi pembentukan negara Palestina yang diajukan ke Dewan Keamanan PBB, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas tidak menyerah.
Abbas berencana mengajukan resolusi serupa ke Dewan Keamanan PBB bersama sekutu utamanya, Yordania.
”Kami tidak gagal, Dewan Keamanan PBB menggagal kita. Kita akan pergi lagi ke Dewan Keamanan, mengapa tidak? Mungkin setelah seminggu,” kata Abbas pada konferensi budaya di Kota Ramallah, Tepi Barat, pada hari Minggu, seperti dilaporkan Reuters, Senin (5/1/2015).
”Kami sedang mempelajari hal itu, dan kami akan mempelajari hal ini dengan sekutu utama kami, Yordania. (Kami) akann menyerahkan resolusi lagi, untuk ketiga kalinya atau bahkan keempat kalinya,” lanjut Abbas.
Seperti diketahui, pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB Selasa pekan lalu, sebanyak delapan negara mendukung resolusi pendirian negara Palestina. Sedangkan dua negara, yakni AS dan Australia menentang resolusi itu. Kemudian, lima negara lainnya abstain, termasuk Inggris.
Langkah AS yang menggagalkan pendirian negara Palestina itu sejatinya sudah bisa ditebak. Sebab, beberapa hari sebelum pemungutan suara, pejabat AS sudah menegaskan akan menolak resolusi tersebut.
Abbas berencana mengajukan resolusi serupa ke Dewan Keamanan PBB bersama sekutu utamanya, Yordania.
”Kami tidak gagal, Dewan Keamanan PBB menggagal kita. Kita akan pergi lagi ke Dewan Keamanan, mengapa tidak? Mungkin setelah seminggu,” kata Abbas pada konferensi budaya di Kota Ramallah, Tepi Barat, pada hari Minggu, seperti dilaporkan Reuters, Senin (5/1/2015).
”Kami sedang mempelajari hal itu, dan kami akan mempelajari hal ini dengan sekutu utama kami, Yordania. (Kami) akann menyerahkan resolusi lagi, untuk ketiga kalinya atau bahkan keempat kalinya,” lanjut Abbas.
Seperti diketahui, pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB Selasa pekan lalu, sebanyak delapan negara mendukung resolusi pendirian negara Palestina. Sedangkan dua negara, yakni AS dan Australia menentang resolusi itu. Kemudian, lima negara lainnya abstain, termasuk Inggris.
Langkah AS yang menggagalkan pendirian negara Palestina itu sejatinya sudah bisa ditebak. Sebab, beberapa hari sebelum pemungutan suara, pejabat AS sudah menegaskan akan menolak resolusi tersebut.
(mas)