Menteri Jerman: Sanksi Berlebihan ke Rusia Bahayakan Dunia
Senin, 05 Januari 2015 - 09:20 WIB

Menteri Jerman: Sanksi Berlebihan ke Rusia Bahayakan Dunia
A
A
A
BERLIN - Sanksi keras dan berlebihan terhadap Rusia bisa menimbulkan konsekuensi berbahaya bagi seluruh dunia. Menurut Wakil Kanselir dan Menteri Energi Jerman, Sigmar Gabriel, sanksi itu khususnya akan memicu situasi genting di Eropa.
”Mereka yang menginginkannya (sanksi keras pada Rusia), telah memprovokasi situasi yang lebih berbahaya bagi kita semua di Eropa,” kata Sigmar Gabriel, kepada koran Jerman, Bild am Sonntag, yang dilansir semalam.
”Mereka yang mencari (kesempatan) untuk mengguncang Rusia dari segi ekonomi dan politik sedang mengejar tujuan yang sangat berbeda,” lanjut dia.
Kata Gabriel, tujuan dari penjatuhan sanksi terhadap Rusia seharusnya untuk mengajak Moskow ke meja perundingan guna mencari solusi damai terhadap krisis di Ukraina.
Namun, lanjut dia, sanksi tambahan terhadap Moskow, "akan memiliki konsekuensi yang sangat berbahaya bagi seluruh dunia.”
Dia menegaskan, Jerman tidak bermaksud memusuhi Rusia dan tidak memiliki kepentingan apa pun terkait permusuhan Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan Rusia.
”Kami ingin membantu menyelesaikan konflik di Ukraina, tidak memaksa Rusia bertekuk lutut,” tegas dia.
”Mereka yang menginginkannya (sanksi keras pada Rusia), telah memprovokasi situasi yang lebih berbahaya bagi kita semua di Eropa,” kata Sigmar Gabriel, kepada koran Jerman, Bild am Sonntag, yang dilansir semalam.
”Mereka yang mencari (kesempatan) untuk mengguncang Rusia dari segi ekonomi dan politik sedang mengejar tujuan yang sangat berbeda,” lanjut dia.
Kata Gabriel, tujuan dari penjatuhan sanksi terhadap Rusia seharusnya untuk mengajak Moskow ke meja perundingan guna mencari solusi damai terhadap krisis di Ukraina.
Namun, lanjut dia, sanksi tambahan terhadap Moskow, "akan memiliki konsekuensi yang sangat berbahaya bagi seluruh dunia.”
Dia menegaskan, Jerman tidak bermaksud memusuhi Rusia dan tidak memiliki kepentingan apa pun terkait permusuhan Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan Rusia.
”Kami ingin membantu menyelesaikan konflik di Ukraina, tidak memaksa Rusia bertekuk lutut,” tegas dia.
(mas)