UE Siap Hapus Status Hamas, Israel Kalang Kabut
A
A
A
YARUSALEM - Rencana Uni Eropa (UE) untuk menghapus status Hamas sebagai salah satu organisasi teror mendapat respon negatif dari pemerintah Israel. Negara Zionis itu langsung meminta kepada UE untuk terus mempertahankan status Hamas itu.
Melansir Reuters, Rabu (17/12/2014), melalui Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu, Israel menyatakan Hamas adalah sebuah kelompok yang memiliki visi untuk menghancurkan. Dan, salah satu target utama kelompok itu adalah Israel.
"Kami mengharapkan mereka (UE) untuk kembali menempatkan Hamas dalam daftar teroris dunia,” ucap Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
"Hamas adalah sebuah kelompok teroris yang sangat teroganisir, yang memiliki visi untuk membunuh. Mereka (Hamas) memiliki tujuan utama untuk menghancurkan negara kami,” Netanyahu menambahkan dalam pernyataanya.
Keputusan penghapusan status Hamas ini terjadi ketika pengadilan kedua tertinggi di UE melakukan pemantauan ulang kelompok yang berbasis di Gaza tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan pengadilan tersebut, Hamas dicap teroris bukan karena perbuatan mereka, melainkan karena banyaknya tuduhan yang dilemparkan media terhadap kelompok itu.
Melansir Reuters, Rabu (17/12/2014), melalui Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu, Israel menyatakan Hamas adalah sebuah kelompok yang memiliki visi untuk menghancurkan. Dan, salah satu target utama kelompok itu adalah Israel.
"Kami mengharapkan mereka (UE) untuk kembali menempatkan Hamas dalam daftar teroris dunia,” ucap Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
"Hamas adalah sebuah kelompok teroris yang sangat teroganisir, yang memiliki visi untuk membunuh. Mereka (Hamas) memiliki tujuan utama untuk menghancurkan negara kami,” Netanyahu menambahkan dalam pernyataanya.
Keputusan penghapusan status Hamas ini terjadi ketika pengadilan kedua tertinggi di UE melakukan pemantauan ulang kelompok yang berbasis di Gaza tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan pengadilan tersebut, Hamas dicap teroris bukan karena perbuatan mereka, melainkan karena banyaknya tuduhan yang dilemparkan media terhadap kelompok itu.
(esn)