RI Kutuk Serangan Taliban di Sekolah Pakistan
A
A
A
JAKARTA - Serangan yang dilakukan oleh Taliban terhadap sebuah sekolah di wilayah Peshawar, Pakistan memancing kecamanan dari banyak pihak. Salah satu pihak yang turut mengecam serangan yang memakan ratusan korban jiwa itu adalah Indonesia.
“Pemerintah Indonesia mengutuk tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut, yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” tulis rilis Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) yang diterima Sindonews.com, semalam.
Dalam serangan tersebut, setidaknya 126 murid dan guru sekolah yang dikelola militer Pakistan itu tewas, dan 122 orang lainnya menderita luka. Dalam rilisnya Kemlu turut menyampaikan duka cita kepada keluarga korban serangan brutal itu.
“Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, kepada keluarga, rakyat dan Pemerintah Pakistan,” tambah rilis tersebut.
Kemlu turut menegaskan, bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat atau menjadi korban dalam serangan yang berakhir semalam itu. Namun, Kemlu tetap menghimbau kepada WNI di Pakistan untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Serangan yang dilangsungkan oleh setidaknya enam orang tersebut terhenti setelah militer Pakistan berhasil melumpuhkan seluruh tersangka. Taliban sendiri mengakui bahwa merekalah yang mengirim enam penyerang itu.
“Pemerintah Indonesia mengutuk tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut, yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” tulis rilis Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) yang diterima Sindonews.com, semalam.
Dalam serangan tersebut, setidaknya 126 murid dan guru sekolah yang dikelola militer Pakistan itu tewas, dan 122 orang lainnya menderita luka. Dalam rilisnya Kemlu turut menyampaikan duka cita kepada keluarga korban serangan brutal itu.
“Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, kepada keluarga, rakyat dan Pemerintah Pakistan,” tambah rilis tersebut.
Kemlu turut menegaskan, bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat atau menjadi korban dalam serangan yang berakhir semalam itu. Namun, Kemlu tetap menghimbau kepada WNI di Pakistan untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Serangan yang dilangsungkan oleh setidaknya enam orang tersebut terhenti setelah militer Pakistan berhasil melumpuhkan seluruh tersangka. Taliban sendiri mengakui bahwa merekalah yang mengirim enam penyerang itu.
(esn)