ISIS Pamer Perang Pakai Drone tapi Diragukan Ahli
A
A
A
KOBANE - Kelompok ISIS kembali memamerkan penggunaan drone dalam sebuah pertempuran di Kobane, pebatasan Suriah dan Turki. Kelompok itu memamerkannya dalam sebuah rekaman video yang baru dirilis.
Namun, seorang ahli yang melihat rekamann video itu ragu jika militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mampu menggunakan drone dalam pertempuran nyata.
Rekaman video kelompok ISIS menggunakan drone diperoleh laman Al Arabiya. Dalam video itu, ditampilkan sebuah ledakan besar di sebuah kota yang diidentifikasi sebagai Ein Al Salam. Setelah itu, video tersebut menggambarkan kerusakan massal.
Dalam adegan lain, ISIS menunjukkan ledakan hebat yang diduga berasal dari tiga serangan bunuh diri dengan target basis pasukan Kurdi.
Di sela-sela ledakan itu, militan ISIS bertopeng berjalan di sekitar kobaran api. Kemudian ada tembakan rudal, di mana laman berita Timur Tengah itu menyebut rudal tersebut berasal dari “pesawat tanpa pilot” atau drone.
Pensiunan tentara AS, Letnan Kolonel Ralph Peters, yang menganalisis video itu kepada Fox News, semalam, mengatakan tembakan rudal dari drone dan ledakan hebat yang seolah-olah dampak dari serangan drone itu sebenarnya dua hal yang berbeda.
”Ada nilai-nilai produksi (video) yang baik, tetapi setiap orang militer dapat mengenali kepalsuannya,” katanya. Menurutnya, militan ISIS mungkin saja bisa menerbangkan drone yang sarat bahan peledak ke sasaran, tapi tidak bisa menjatuhkan bom yang ditargetkan.
”Rata-rata orang Timur Tengah video itu akan meyakinkan," katanya."Semuanya terlihat baik, tetapi bagi seorang marinir AS akan membasahi celananya dan tertawa,” lanjut dia meragukan keaslian video itu.
Namun, seorang ahli yang melihat rekamann video itu ragu jika militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mampu menggunakan drone dalam pertempuran nyata.
Rekaman video kelompok ISIS menggunakan drone diperoleh laman Al Arabiya. Dalam video itu, ditampilkan sebuah ledakan besar di sebuah kota yang diidentifikasi sebagai Ein Al Salam. Setelah itu, video tersebut menggambarkan kerusakan massal.
Dalam adegan lain, ISIS menunjukkan ledakan hebat yang diduga berasal dari tiga serangan bunuh diri dengan target basis pasukan Kurdi.
Di sela-sela ledakan itu, militan ISIS bertopeng berjalan di sekitar kobaran api. Kemudian ada tembakan rudal, di mana laman berita Timur Tengah itu menyebut rudal tersebut berasal dari “pesawat tanpa pilot” atau drone.
Pensiunan tentara AS, Letnan Kolonel Ralph Peters, yang menganalisis video itu kepada Fox News, semalam, mengatakan tembakan rudal dari drone dan ledakan hebat yang seolah-olah dampak dari serangan drone itu sebenarnya dua hal yang berbeda.
”Ada nilai-nilai produksi (video) yang baik, tetapi setiap orang militer dapat mengenali kepalsuannya,” katanya. Menurutnya, militan ISIS mungkin saja bisa menerbangkan drone yang sarat bahan peledak ke sasaran, tapi tidak bisa menjatuhkan bom yang ditargetkan.
”Rata-rata orang Timur Tengah video itu akan meyakinkan," katanya."Semuanya terlihat baik, tetapi bagi seorang marinir AS akan membasahi celananya dan tertawa,” lanjut dia meragukan keaslian video itu.
(mas)