ISIS Rilis 27 Tips Memperkosa dan Menghukum Budak Seks
A
A
A
RAQQA - Kelompok ISIS merilis 27 tips memperkosa dan menghukum para wanita yang dijadikan budak seks.
Daftar itu muncul dalam bentuk pertanyaan dan jawaban militan dan salah satu pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terkait cara memperlakukan para sandera wanita yang mereka jadikan budak pemuas nafsu.
Daftar itu diambil dari posting-an Twitter militan pro-ISIS dalam bentuk pamflet. Situs MEMRI, secara lengkap merilis 27 daftar tips dalam bentuk tanya jawab tersebut. Sumber pamflet itu berasal dari Departemen Riset dan Fatwa Kelompok ISIS.
Salah satu dari 27 daftar tertulis itu, berbunyi; ”Hal ini dibolehkan untuk melakukan hubungan seksual dengan tawanan perempuan.”
“Jika seorang (tawanan) wanita tidak perawan, rahimnya harus dimurnikan sebelum melakukan hubungan badan,” bunyi daftar yang lain.
Yang mengejutkan, dalam daftar itu, kelompok tersebut juga membolehkan militannya melakukan hubungan badan dengan anak gadis yang belum mencapai pubertas.”Jika dia fit untuk melakukan hubungan,” lanjut bunyi daftar itu.
Kelompok itu menegaskan, bahwa para sandera wanita itu sebagai budak, sehingga boleh diperjual belikan. ”Hal ini dibolehkan untuk membeli, menjual, atau memberikan sebagai hadiah berupa tawanan wanita dan budak, karena mereka hanyalah properti yang dapat dibuang,” imbuh bagian dari daftar yang dirilis kelompok itu, yang dipublikasikanMEMRI Jihad and Terrorism Threat Monitor, pada 4 Desember 2014.
Kendati demikian, kelompok itu melarang penyiksaan fisik terhadap para sandera wanita jika tujuanya untuk meraih kesenangan. Para sandera wanita yang diyakini mencapai ribuan orang itu, sebagian besar berasal dari warga etnis Yazidi yang diculik selama terjadi pembantaian di Gunung Sinjar, beberapa bulan lalu. (Baca: Terungkap, 5 Ribu Perempuan Jadi Budak Seks ISIS di Raqqa)
Daftar itu muncul dalam bentuk pertanyaan dan jawaban militan dan salah satu pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terkait cara memperlakukan para sandera wanita yang mereka jadikan budak pemuas nafsu.
Daftar itu diambil dari posting-an Twitter militan pro-ISIS dalam bentuk pamflet. Situs MEMRI, secara lengkap merilis 27 daftar tips dalam bentuk tanya jawab tersebut. Sumber pamflet itu berasal dari Departemen Riset dan Fatwa Kelompok ISIS.
Salah satu dari 27 daftar tertulis itu, berbunyi; ”Hal ini dibolehkan untuk melakukan hubungan seksual dengan tawanan perempuan.”
“Jika seorang (tawanan) wanita tidak perawan, rahimnya harus dimurnikan sebelum melakukan hubungan badan,” bunyi daftar yang lain.
Yang mengejutkan, dalam daftar itu, kelompok tersebut juga membolehkan militannya melakukan hubungan badan dengan anak gadis yang belum mencapai pubertas.”Jika dia fit untuk melakukan hubungan,” lanjut bunyi daftar itu.
Kelompok itu menegaskan, bahwa para sandera wanita itu sebagai budak, sehingga boleh diperjual belikan. ”Hal ini dibolehkan untuk membeli, menjual, atau memberikan sebagai hadiah berupa tawanan wanita dan budak, karena mereka hanyalah properti yang dapat dibuang,” imbuh bagian dari daftar yang dirilis kelompok itu, yang dipublikasikanMEMRI Jihad and Terrorism Threat Monitor, pada 4 Desember 2014.
Kendati demikian, kelompok itu melarang penyiksaan fisik terhadap para sandera wanita jika tujuanya untuk meraih kesenangan. Para sandera wanita yang diyakini mencapai ribuan orang itu, sebagian besar berasal dari warga etnis Yazidi yang diculik selama terjadi pembantaian di Gunung Sinjar, beberapa bulan lalu. (Baca: Terungkap, 5 Ribu Perempuan Jadi Budak Seks ISIS di Raqqa)
(mas)