Siksa Tahanan 9/11, Bush Sebut Agen CIA Patriot
A
A
A
WASHINGTON - Aksi penyiksaan tahanan kasus serangan 9/11 oleh para agen CIA mendapat pembelaan dari bekas Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush. Dia menyebut para agen CIA itu patriot.
Laporan penyiksaan para tahanan kasus serangan 11 September 2001 oleh para agen CIA telah dirilis Komite Intelijen Senat AS. Laporan itu dikhawatirkan akan membuat warga AS di seluruh dunia menjadi target balas dendam. (Baca: CIA Siksa Tahanan 9/11, Warga AS di Seluruh Dunia Terancam)
”Kami beruntung memiliki pria dan wanita yang bekerja keras di CIA yang melayani atas nama kami," kata Bush kepada CNN.”(Tindakan interogasi dengan penyiksaan) ini adalah patriot dan apa pun kata laporan itu, jika mengurangi kontribusi mereka ke negara kita, itu adalah sesat,” lanjut Bush.
Bush wajar membela para agen CIA yang menyiksa para tahanan kasus 9/11. Sebab, teknik interogasi para agen CIA dengan menyiksa tahanan itu terjadi saat Bush masih berkuasa. (Baca juga: Terkuak, CIA Siksa Tahanan dengan Ancaman Seksual)
Senator AS, Dianne Feinstein mengatakan, laporan itu sudah menyingkap rincian mengejutkan tentang penahanan oleh para agen CIA, serta teknik interogasi yang memicu kontroversi.”Temuan itu menunjukkan bahwa CIA menggerogoti nilai-nilai sosial dan konstitusi,” katanya.
Menurut New York Times, salah satu mantan penasihat Gedung Putih, yang berbicara dalam kondisi anonim, juga membela kebijakan CIA di masa lalu.
Sejak laporan kontroversial itu dirilis, para pejabat intelijen dan pihak Gedung Putih telah menyerukan peningkatan pengamanan fasilitas AS di seluruh dunia, khususnya kantor keduataan besar di Timur Tengah dan Afrika Utara yang rentan jadi target balas dendam.
”Ada beberapa indikasi bahwa rilis laporan itu dapat menyebabkan risiko yang lebih besar terhadap fasilitas dan individu (warga) AS di seluruh dunia,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/12/2014).
Earnest menegaskan bahwa Presiden Barack Obama mendukung perilisan dokumen rahasia itu. ”Sehingga orang di seluruh dunia dan orang-orang di sini (AS) memahami persis apa yang terjadi,” ujar Earnest, mengacu pada tindakan para agen CIA yang menginterogasi tahanan kasus terorisme.
Laporan penyiksaan para tahanan kasus serangan 11 September 2001 oleh para agen CIA telah dirilis Komite Intelijen Senat AS. Laporan itu dikhawatirkan akan membuat warga AS di seluruh dunia menjadi target balas dendam. (Baca: CIA Siksa Tahanan 9/11, Warga AS di Seluruh Dunia Terancam)
”Kami beruntung memiliki pria dan wanita yang bekerja keras di CIA yang melayani atas nama kami," kata Bush kepada CNN.”(Tindakan interogasi dengan penyiksaan) ini adalah patriot dan apa pun kata laporan itu, jika mengurangi kontribusi mereka ke negara kita, itu adalah sesat,” lanjut Bush.
Bush wajar membela para agen CIA yang menyiksa para tahanan kasus 9/11. Sebab, teknik interogasi para agen CIA dengan menyiksa tahanan itu terjadi saat Bush masih berkuasa. (Baca juga: Terkuak, CIA Siksa Tahanan dengan Ancaman Seksual)
Senator AS, Dianne Feinstein mengatakan, laporan itu sudah menyingkap rincian mengejutkan tentang penahanan oleh para agen CIA, serta teknik interogasi yang memicu kontroversi.”Temuan itu menunjukkan bahwa CIA menggerogoti nilai-nilai sosial dan konstitusi,” katanya.
Menurut New York Times, salah satu mantan penasihat Gedung Putih, yang berbicara dalam kondisi anonim, juga membela kebijakan CIA di masa lalu.
Sejak laporan kontroversial itu dirilis, para pejabat intelijen dan pihak Gedung Putih telah menyerukan peningkatan pengamanan fasilitas AS di seluruh dunia, khususnya kantor keduataan besar di Timur Tengah dan Afrika Utara yang rentan jadi target balas dendam.
”Ada beberapa indikasi bahwa rilis laporan itu dapat menyebabkan risiko yang lebih besar terhadap fasilitas dan individu (warga) AS di seluruh dunia,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/12/2014).
Earnest menegaskan bahwa Presiden Barack Obama mendukung perilisan dokumen rahasia itu. ”Sehingga orang di seluruh dunia dan orang-orang di sini (AS) memahami persis apa yang terjadi,” ujar Earnest, mengacu pada tindakan para agen CIA yang menginterogasi tahanan kasus terorisme.
(mas)