Ajudan Putin: Amerika dan Israel Latih ISIS
A
A
A
MOSKOW - Seorang ajudan utama Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh Amerika Serikat (AS) dan Israel melatih kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Timur Tengah.
Tujuannya, untuk merusak kepentingan Moskow di Timur Tengah. Tuduhan ajudan Putin bernama Alexander Prokhanov itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Iran pada hari Minggu.
Israel, kata Prokhanov, mengerahkan agen-agen Mosad untuk melatih para militan ISIS yang ada di Irak dan Suriah. ”ISIS adalah alat dan tangan Amerika Serikat. Mereka (AS) mengatakan kepada orang Eropa bahwa jika kita (AS) tidak melakukan intervensi, ISIS akan membahayakan Anda,” ujarnya, seperti dilansir Jerusalem Post, Senin (8/12/2014).
”Mereka meluncurkan serangan teror pertama mereka untuk melawan kami hanya beberapa hari setelah kembali ke Chechnya,” lanjut dia, mengacu pada serangan militan Chechnya di Grozny beberapa hari lalu.
Dalam serangan di Grozny itu, 10 polisi Rusia tewas dan 10 militan Chechnya juga tewas. Selain itu, 28 personel keamanan Rusia terluka.
Kendati 10 polisi Rusia tewas, Presiden Putin memuji pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin, Ramzan Kadyrov, yang minta Kremlin melakukan operasi keamanan di Grozny.
Tujuannya, untuk merusak kepentingan Moskow di Timur Tengah. Tuduhan ajudan Putin bernama Alexander Prokhanov itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Iran pada hari Minggu.
Israel, kata Prokhanov, mengerahkan agen-agen Mosad untuk melatih para militan ISIS yang ada di Irak dan Suriah. ”ISIS adalah alat dan tangan Amerika Serikat. Mereka (AS) mengatakan kepada orang Eropa bahwa jika kita (AS) tidak melakukan intervensi, ISIS akan membahayakan Anda,” ujarnya, seperti dilansir Jerusalem Post, Senin (8/12/2014).
”Mereka meluncurkan serangan teror pertama mereka untuk melawan kami hanya beberapa hari setelah kembali ke Chechnya,” lanjut dia, mengacu pada serangan militan Chechnya di Grozny beberapa hari lalu.
Dalam serangan di Grozny itu, 10 polisi Rusia tewas dan 10 militan Chechnya juga tewas. Selain itu, 28 personel keamanan Rusia terluka.
Kendati 10 polisi Rusia tewas, Presiden Putin memuji pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin, Ramzan Kadyrov, yang minta Kremlin melakukan operasi keamanan di Grozny.
(mas)