Kata Obama, Rusuh di Ferguson Tanda Peradilan Bermasalah
A
A
A
FERGUSON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyatakan kerusuhan di Ferguson menjadi sinyal bahwa ada masalah dalam peradilan. Obama menyalahkan keputusan jaksa di Ferguson yang memicu kerusuhan hebat.
“Keputusan jaksa telah mengganggu banyak orang,” kata Obama. Kerusuhan hebat di Ferguson dipicu keputusan jaksa yang tidak mendakwa polisi kulit putih, Darren Wilson, penembak mati remaja kulit hitam, Michael Brown, 18. (Baca: Rusuh di Ferguson Telan Korban, 700 Tentara AS Dikerahkan)
Keputusan jaksa itu memicu amarah ratusan pendukung Brown, yang rata-rata warga kulit hitam di AS. Penembakan pada Agustus 2014 itu, sudah memicu sentimen rasial di AS. Warga kulit hitam di negara itu, menganggap kasus di Ferguson sebagai bentuk diskriminasi terhadap warga kulit hitam.
Obama melanjutkan, pelampiasan rasa frustrasi oleh massa di jalan-jalan di seluruh negara, menjadi bentuk frustasi terhadap sistem peradilan yang memiliki masalah yang mengakar secara mendalam. (Baca juga: Ferguson Membara, Obama Minta Semua Pihak Tenang)
“Jika bagian dari komunitas Amerika tidak merasa disambut atau diperlakukan dengan adil, maka itu menempatkan kita semua dalam risiko,” kata Obama yang menyiratkan dukungan untuk remaja kulit hitam itu.
“Tetapi kemarahan yang dihasilkan, tidak hanya jadi masalah bagi Ferguson, tapi merupakan masalah bagi Amerika,” lanjut Obama.
“Tidak ada manfaat dari tindakan destruktif. Bagi mereka yang berpikir apa yang terjadi di Ferguson adalah alasan untuk kekerasan, saya tidak punya simpati untuk itu,” imbuh Obama, seperti dikutip Reuters, Rabu (26/11/2014).
“Keputusan jaksa telah mengganggu banyak orang,” kata Obama. Kerusuhan hebat di Ferguson dipicu keputusan jaksa yang tidak mendakwa polisi kulit putih, Darren Wilson, penembak mati remaja kulit hitam, Michael Brown, 18. (Baca: Rusuh di Ferguson Telan Korban, 700 Tentara AS Dikerahkan)
Keputusan jaksa itu memicu amarah ratusan pendukung Brown, yang rata-rata warga kulit hitam di AS. Penembakan pada Agustus 2014 itu, sudah memicu sentimen rasial di AS. Warga kulit hitam di negara itu, menganggap kasus di Ferguson sebagai bentuk diskriminasi terhadap warga kulit hitam.
Obama melanjutkan, pelampiasan rasa frustrasi oleh massa di jalan-jalan di seluruh negara, menjadi bentuk frustasi terhadap sistem peradilan yang memiliki masalah yang mengakar secara mendalam. (Baca juga: Ferguson Membara, Obama Minta Semua Pihak Tenang)
“Jika bagian dari komunitas Amerika tidak merasa disambut atau diperlakukan dengan adil, maka itu menempatkan kita semua dalam risiko,” kata Obama yang menyiratkan dukungan untuk remaja kulit hitam itu.
“Tetapi kemarahan yang dihasilkan, tidak hanya jadi masalah bagi Ferguson, tapi merupakan masalah bagi Amerika,” lanjut Obama.
“Tidak ada manfaat dari tindakan destruktif. Bagi mereka yang berpikir apa yang terjadi di Ferguson adalah alasan untuk kekerasan, saya tidak punya simpati untuk itu,” imbuh Obama, seperti dikutip Reuters, Rabu (26/11/2014).
(mas)