Batalkan Sanksi Lanjutan, UE Serukan Dialog dengan Rusia
A
A
A
BRUSSELS - Kabar mengenai Uni Eropa (UE) yang mulai ragu untuk menjatuhkan sanksi lanjutan bagi Rusia, ternyata benar adanya. Para Menteri Luar Negeri anggota UE telah memutuskan untuk membatalkan sanksi baru pada Negeri Beruang Merah itu.
Melansir Xinhua, Selasa (18/11/2014), selain membatalkan sanksi lanjutan, UE juga menyerukan untuk diadakannya dialog dengan pemerintah Rusia, guna mencari solusi krisis yang terus melanda wilayah Ukraina.
Menurut Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mogherini, pembatalan sanksi ini dikarenakan UE sangat menyadari peran besar Rusia dalam proses penyelesaikan konflik di Ukraina. Oleh karena itu, UE lebih memilih berdialog, dibanding menjatuhkan sanski lanjutan.
“Bagaimana untuk melibatkan Rusia dalam dialog antara Kiev dan Moskow, Kiev dan Ukraina timur, dan juga Moskow dan UE. Bukan hanya berdialog mengenai krisis Ukraina, tetapi membahas banyak elemen, baik mengenai isu-isu regional ataupun internasional,” ucap Mogherini.
“Mereka (Rusia) bisa menjadi sebuah instrumen penting bagi penyelesaian konflik. Bukan hanya di Ukraina, tapi di banyak wilayah, bila mereka kita libatkan dalam kerjasama dengan banyak negara,” tambahnya.
Menurut Mogherini, sudah waktunya bagi UE dan negara-negara anggota UE untuk mulai berkonsentrasi untuk membantu menyelesaikan masalah lain, dan tidak terus terpaku pada krisis di Ukraina.
Melansir Xinhua, Selasa (18/11/2014), selain membatalkan sanksi lanjutan, UE juga menyerukan untuk diadakannya dialog dengan pemerintah Rusia, guna mencari solusi krisis yang terus melanda wilayah Ukraina.
Menurut Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mogherini, pembatalan sanksi ini dikarenakan UE sangat menyadari peran besar Rusia dalam proses penyelesaikan konflik di Ukraina. Oleh karena itu, UE lebih memilih berdialog, dibanding menjatuhkan sanski lanjutan.
“Bagaimana untuk melibatkan Rusia dalam dialog antara Kiev dan Moskow, Kiev dan Ukraina timur, dan juga Moskow dan UE. Bukan hanya berdialog mengenai krisis Ukraina, tetapi membahas banyak elemen, baik mengenai isu-isu regional ataupun internasional,” ucap Mogherini.
“Mereka (Rusia) bisa menjadi sebuah instrumen penting bagi penyelesaian konflik. Bukan hanya di Ukraina, tapi di banyak wilayah, bila mereka kita libatkan dalam kerjasama dengan banyak negara,” tambahnya.
Menurut Mogherini, sudah waktunya bagi UE dan negara-negara anggota UE untuk mulai berkonsentrasi untuk membantu menyelesaikan masalah lain, dan tidak terus terpaku pada krisis di Ukraina.
(esn)