ASEAN Dorong Peningkatan Perlindungan Anak
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak dan Wanita ASEAN (ICWC), pada Selasa (18/11/2014) menggelar sebuah diskusi umum mengenai pengaruh budaya dan agama dalam konteks dampak terhadap hak-hak anak di Jakarta.
Menurut Taufik Damanis, perwakilan Indonesia untuk ICWC, walaupun forum ini bukanlah sebuah forum yang mengikat, namun setidaknya diharapkan hasil dari diskusi di forum ini bisa memberikan gambaran pada negara-negara di ASEAN mengenai masalah yang ada di negara mereka dalam bidang perlindungan anak.
“Forum ini diharapkan dapat mendorong pemeritah di tiap-tiap negara untuk lebih fokus dalam perlindungan anak-nak dan juga wanita tentunya,” ucap Taufik, saat ditemui Sindonews di salah satu hotel di bilangan Jakarta Pusat.
Tujuan dari forum diskusi ini adalah untuk menyatukan pikiran, mengingat ada 10 negara di ASEAN, dan setiap negara memiliki kebudayaan masing-masing. “Tujuannya adalah menyamakan pendapat, sebagai bentuk dari implementasi dari perwujudan ASEAN Community,” ucapnya.
Acara ini sendiri dihadiri oleh perwakilan dari Konvensi Perlindungan Anak (CRC), UNICEF, perwakilan dari pemerintah yang diwakili oleh kementerian-kementerian terkait, dan juga beberapa LSM dan juga tokoh-tokoh agama.
Menurut Taufik Damanis, perwakilan Indonesia untuk ICWC, walaupun forum ini bukanlah sebuah forum yang mengikat, namun setidaknya diharapkan hasil dari diskusi di forum ini bisa memberikan gambaran pada negara-negara di ASEAN mengenai masalah yang ada di negara mereka dalam bidang perlindungan anak.
“Forum ini diharapkan dapat mendorong pemeritah di tiap-tiap negara untuk lebih fokus dalam perlindungan anak-nak dan juga wanita tentunya,” ucap Taufik, saat ditemui Sindonews di salah satu hotel di bilangan Jakarta Pusat.
Tujuan dari forum diskusi ini adalah untuk menyatukan pikiran, mengingat ada 10 negara di ASEAN, dan setiap negara memiliki kebudayaan masing-masing. “Tujuannya adalah menyamakan pendapat, sebagai bentuk dari implementasi dari perwujudan ASEAN Community,” ucapnya.
Acara ini sendiri dihadiri oleh perwakilan dari Konvensi Perlindungan Anak (CRC), UNICEF, perwakilan dari pemerintah yang diwakili oleh kementerian-kementerian terkait, dan juga beberapa LSM dan juga tokoh-tokoh agama.
(esn)