Tolak Reformasi Ekonomi, Bentrok Hebat Pecah di Belgia

Jum'at, 07 November 2014 - 16:25 WIB
Tolak Reformasi Ekonomi, Bentrok Hebat Pecah di Belgia
Tolak Reformasi Ekonomi, Bentrok Hebat Pecah di Belgia
A A A
BRUSSELS - Bentrok hebat antara demonstran dan polisi pecah di Belgia. Bentrok dipicu demo besar-besaran, di mana sekitar 100 ribu orang begerak menolak reformasi ekonomi pemerintah baru Belgia.

Massa mengamuk dengan menjungkirbalikkan mobil. Mereka melempari polisi dengan batu dan menyulut kembang api untuk memprotes reformasi ekonomi yang diumumkan pemerintah Perdana Menteri Charles Michel.

Reformasi itu berisi langkah-langkah penghematan, namun diprotes rakyat Belgia. Tim medis melaporkan, seorang pengunjuk rasa menderita patah tulang hidung akibat bentrok dengan polisi.

Demo besar ini merupakan rangkain gelombang aksi yang telah direncanakan oleh serikat pekerja Belgia, termasuk aksi mogok kerja di beberapa provinsi dalam beberapa pekan ke depan.

Pihak kepolisian mengklaim jumlah demonstran sekitar 100 ribu. Namun, serikat pekerja menyebut jumlah massa mencapai sekitar 130 ribu jiwa. Demo besar itu melumpuhkan sebagian kota di Ibu kota Uni Eropa tersebut. Sejumlah layanan angkutan umum berhenti beroperasi karena diprotes.

Demo dengan isu serupa juga terjadi di Yunani, Spanyol dan Italia. Rakyat di tiga negara itu sama-sama menentang kebijakann penghematan yang ditempuh pemerintah.

Pekerja dan staf di perusahaan baja, pelabuhan,kantor pos dan sektor pendidikan juga berencana bergabung dengan demonstran. Mereka mulai memperlambat pekerjaan sebagai bagian dari protes.

”Seluruh langkah-langkah pemerintah telah membuat ‘koktail’ yang berpotensi meledak,” kata Marie-Helene Ska, sekretaris jenderal serikat Belgia, kepada surat kabar Le Soir, mengacu pada aksi kemarahan massa.

Para demonstran, seperti dilansir MailOnline, Jumat (7/11/2014) juga menolak rencana untuk menaikkan usia pensiun dari 65 menjadi 66 pada tahun 2025 dan menjadi 67 pada tahun 2030.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7488 seconds (0.1#10.140)