ISIS Bikin Panduan Cara Jadi Istri Manis Para Militan

Kamis, 06 November 2014 - 14:51 WIB
ISIS Bikin Panduan Cara...
ISIS Bikin Panduan Cara Jadi Istri Manis Para Militan
A A A
RAQA - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) meluncurkan video panduan bagi para wanita bagaimana menjadi istri yang manis dan lembut bagi militan.

Video dalam bentuk kartun itu, menjadi hal langka. Sebab, selama ini ISIS identik dengan publikasi adegan kejam, seperti pemenggalan. Video itu sengaja ditujukan untu memikat para wanita asing untuk menjadi istri para militan, bukan untuk berperang.

Para wanita dalam video tersebut diajari menjadi wanita yang bekerja untuk urusan dapur. Seperti memasak, membuat resep obat, menjahit hingga cara memberikan pertolongan pertama bagi militan yang terluka.

Video itu telah dipublikasikan di Twitter dan Facebook oleh Zora Foundation, semacam lembaga sayap ISIS yang khusus untuk merekrut para perempuan asing. Zora Foundation itulah yang selama ini gencar melakukan propaganda berisi nasihat kepada para wanita asing agar pindah ke Irak dan Suriah menjadi bagian dari ISIS.

Slogan Zora Foundation memakai slogan, ”mempersiapkan kehormatan jihad” dalam tulisan berbahasa Arab ini telah menarik ribuan pengikut. Layaknya pelatihan bagi ibu rumah tangga, ISIS juga menyebarkan sejumlah resep makanan sederhana dan cepat saji untuk para wanita pendamping militan.

“Ini adalah resep (makanan) cepat yang dapat disajikan kepada militan (ISIS) dengan kopi atau dapat dimakan setiap saat dengan air, terutama selama istirahat dalam pertempuran. Makanan-makanan ini mengandung kalori yang signifikan dan akan menambah energi dan kekuatan para militan,” bunyi panduan dalam video tersebut, seperti dikutip MailOnline, semalam.

Charlie Winter, aktivis kelompok anti-ekstremis Quilliam Foundation, mengatakan kepada Independent; ”Saya belum pernah melihat sesuatu yang seperti ini sebelumnya.”

“Mungkin akan ada forum yang melakukan hal serupa secara online, tapi ini adalah pertama kalinya yang pernah saya jumpai sebuah organisasi, yang memberikan bimbingan kepada para perempuan atas peran-peran mereka,” ujarnya.

”Fenomena perempuan akan pergi ke Suriah atau Irak bukanlah hal yang baru dan itu bukan fenomena murni dari negara-negara Barat. Ada lebih banyak perempuan pergi dari negara-negara mereka seperti Arab Saudi,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5252 seconds (0.1#10.140)