Pentolan ISIS Penyuruh Pemenggalan Acak di Australia Tewas
A
A
A
SYDNEY - Perekrut senior atau pentolan ISIS yang pernah menyuruh militan di Australia memenggal orang-orang secara acak dilaporkan tewas di Timur Tengah.
Mohammad Ali Baryalei—nama pentolaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu—, merupakan mantan security di Sydney.
Australian Broadcasting Corporation, pada Rabu (29/10/2014) melaporkan, belum ada laporan pasti, apakah Baryalei telah di Suriah atau di Irak. Namun, dia diyakini telah tewas empat atau lima hari yang lalu.
”Kami sedang mencari (informasi) untuk memverifikasi laporan-laporan tersebut, jadi saya tidak dapat memastikannya untuk saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop kepada wartawan.
Juru bicara Jaksa Agung George Brandis menolak mengomentari laporan kematian Baryalei. Sementara itu, Abdul Salaam Mahmoud, orang yang pernah berdakwah bersama Baryalei di Sydney, menulis di Facebook soal kematian Baryalei.
”Saya baru saja menerima kabar bahwa saudara kita tercinta Mohamed Ali yang baru-baru ini diserang oleh Media Australia telah syahid,” kata Mahmoud.
Pada September 2014 lalu, lebih dari 800 polisi menggerebek rumah di Sydney dan Brisbane dalam operasi kontra-terorisme. Operasi itu menyusul adanya rencana penculikan dan pemenggalan secara acak di Australia. Sosok Baryalei kemudian menjadi orang yang diburu karena dianggap sebagai penyuruh pemenggalan acak itu.
Mohammad Ali Baryalei—nama pentolaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu—, merupakan mantan security di Sydney.
Australian Broadcasting Corporation, pada Rabu (29/10/2014) melaporkan, belum ada laporan pasti, apakah Baryalei telah di Suriah atau di Irak. Namun, dia diyakini telah tewas empat atau lima hari yang lalu.
”Kami sedang mencari (informasi) untuk memverifikasi laporan-laporan tersebut, jadi saya tidak dapat memastikannya untuk saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop kepada wartawan.
Juru bicara Jaksa Agung George Brandis menolak mengomentari laporan kematian Baryalei. Sementara itu, Abdul Salaam Mahmoud, orang yang pernah berdakwah bersama Baryalei di Sydney, menulis di Facebook soal kematian Baryalei.
”Saya baru saja menerima kabar bahwa saudara kita tercinta Mohamed Ali yang baru-baru ini diserang oleh Media Australia telah syahid,” kata Mahmoud.
Pada September 2014 lalu, lebih dari 800 polisi menggerebek rumah di Sydney dan Brisbane dalam operasi kontra-terorisme. Operasi itu menyusul adanya rencana penculikan dan pemenggalan secara acak di Australia. Sosok Baryalei kemudian menjadi orang yang diburu karena dianggap sebagai penyuruh pemenggalan acak itu.
(mas)