Snowden: Bom Boston Bukti Kelengahan AS
A
A
A
NEW YORK - Mantan kontraktor NSA yang kini menjadi buronanan Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, kembali melontarkan kritikan terhadap negaranya tersebut. Menurutnya, AS kerap lengah walaupun terus memata-matai warganya.
Melansir Itar-tas, Rabu (22/10/2014), Snowden mengambil contoh insiden bom Boston yang terjadi tahun lalu sebagai bentuk kelengahan AS. “Insiden bom Boston bisa menjadi contoh bukti kelengahan sistem pengawasan yang dimiliki oleh AS,” ucap Snowden.
Snowden mengutarakan hal tersebut saat melakukan teleconference dengan mahasisiwa dan dosen Universitas Harvard. Keberadaan Snowden memang masih belum diketahui sampai saat ini, setelah dirinya memutuskan untuk lari dan mencari perlindungan di Rusia.
“Intelijen AS telah melewatkan sebuah fase yang menyebakan serangan itu terjadi, dan hasil invenstigasi yang dilakukan tidak menghasilkan apapun, karena AS terlalu banyak mengumpulkan informasi dalam satu waktu, yang pada akhirnya membuat mereka kebingungan,” Snowden menambahkan.
Dirinya berujar, proses pemantauan yang terlalu besar, di mana AS memiliki hasrat ingin memata-matai seluruh warga AS, bahkan dunia sekaligus telah membuat AS melewatkan beberapa detail kecil, yang berujung bencana. “Mereka (AS) sebenarnya memiliki sumber daya yang terbatas,” ucapnya.
Snowden dalam pengasingannya memang kerap melontarkan kritik terhadap pemerintah dan beberapa perusahaan internet di AS. Sebelumnya, Snowden mengkritik Drop Box, dan beberapa media situs sosial sebagai pihak yang merenggut rahasia publik dengan melakukan kerjasama rahasia dengan pemerintah.
Melansir Itar-tas, Rabu (22/10/2014), Snowden mengambil contoh insiden bom Boston yang terjadi tahun lalu sebagai bentuk kelengahan AS. “Insiden bom Boston bisa menjadi contoh bukti kelengahan sistem pengawasan yang dimiliki oleh AS,” ucap Snowden.
Snowden mengutarakan hal tersebut saat melakukan teleconference dengan mahasisiwa dan dosen Universitas Harvard. Keberadaan Snowden memang masih belum diketahui sampai saat ini, setelah dirinya memutuskan untuk lari dan mencari perlindungan di Rusia.
“Intelijen AS telah melewatkan sebuah fase yang menyebakan serangan itu terjadi, dan hasil invenstigasi yang dilakukan tidak menghasilkan apapun, karena AS terlalu banyak mengumpulkan informasi dalam satu waktu, yang pada akhirnya membuat mereka kebingungan,” Snowden menambahkan.
Dirinya berujar, proses pemantauan yang terlalu besar, di mana AS memiliki hasrat ingin memata-matai seluruh warga AS, bahkan dunia sekaligus telah membuat AS melewatkan beberapa detail kecil, yang berujung bencana. “Mereka (AS) sebenarnya memiliki sumber daya yang terbatas,” ucapnya.
Snowden dalam pengasingannya memang kerap melontarkan kritik terhadap pemerintah dan beberapa perusahaan internet di AS. Sebelumnya, Snowden mengkritik Drop Box, dan beberapa media situs sosial sebagai pihak yang merenggut rahasia publik dengan melakukan kerjasama rahasia dengan pemerintah.
(esn)