Soal ISIS, AS Belum Melakukan Kontak dengan Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) kembali menegaskan, pihaknya belum membuka komunikasi dengan Rusia untuk melakukan koordinasi dalam melawan ISIS, baik di Irak ataupun Suriah.
Melansir RIANOVOSTI, Kamis (9/10/2014), pernyataan tersebut disampaikan oleh Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Internasional AS, Derek Chollet. “Menteri Pertahanan belum melakukan kontak dengan Rusia mengenai hal ini,” ucap Derek.
Derek menambahkan, untuk sementara ini pihaknya sedang menangguhkan hubungan dengan Rusia, semenjak krisis di Ukraina berlangsung. Hubungan AS dan Rusia yang menegang akibat krisis di Ukraina timur membuat hubungan kerjasama kedua negara terhenti untuk sementara.
"Dari perspektif departemen pertahanan sendiri, kita sedang menangguhkan semua aktivitas dengan Rusia. Dalam hal ini termasuk melakukan dialog dasar, diskusi dan diplomasi pertahanan," papar Derek, dalam sebuah pernyataan.
AS saat ini tengah getol-getolnya melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah, bersama dengan negara-negara yang tergabung dalam koalisi internasional, seperti Arab Saudi, Inggris, dan Uni Emirat Arab.
Banyak pihak yang berharap Rusia diajak bergabung dalam koalisi tersebut, mengingat besarnya kekuatan militer yang dimiliki negara tersebut.
Melansir RIANOVOSTI, Kamis (9/10/2014), pernyataan tersebut disampaikan oleh Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Internasional AS, Derek Chollet. “Menteri Pertahanan belum melakukan kontak dengan Rusia mengenai hal ini,” ucap Derek.
Derek menambahkan, untuk sementara ini pihaknya sedang menangguhkan hubungan dengan Rusia, semenjak krisis di Ukraina berlangsung. Hubungan AS dan Rusia yang menegang akibat krisis di Ukraina timur membuat hubungan kerjasama kedua negara terhenti untuk sementara.
"Dari perspektif departemen pertahanan sendiri, kita sedang menangguhkan semua aktivitas dengan Rusia. Dalam hal ini termasuk melakukan dialog dasar, diskusi dan diplomasi pertahanan," papar Derek, dalam sebuah pernyataan.
AS saat ini tengah getol-getolnya melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah, bersama dengan negara-negara yang tergabung dalam koalisi internasional, seperti Arab Saudi, Inggris, dan Uni Emirat Arab.
Banyak pihak yang berharap Rusia diajak bergabung dalam koalisi tersebut, mengingat besarnya kekuatan militer yang dimiliki negara tersebut.
(esn)