Biden Sampaikan Permintaan Maaf Pada UEA
A
A
A
WASHINGTON - Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS), Joe Biden kembali harus mengklarifikasi pernyataannya terkait kemunculan ISIS. Biden menyatakan, negara-negara sekutu AS di Timur Tengah seperti Turki dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi penyebab munculnya ISIS.
Melansir Al Jazeera, Senin (6/10/2014), setelah meminta maaf kepada pemerintah Turki, kini Biden harus menyatakan permintaan maaf kepada pihak UEA. Melalui sambungan telepon, Biden meminta maaf secara langsung kepada putra mahkota kerajaan UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.
"Dalam panggilan telepon, Biden menawarkan permintaan maafnya kepada UAE atas pernyataannya baru-baru ini yang seperti merujuk bahwa UEA telah mendukung pertumbuhan beberapa organisasi teroris di kawasan Timur Tengah," tuis kantor berita UEA, WAM.
Sementara itu pihak Biden melalui sebuah pernyataan membenarkan adanya panggilan telepon tersebut, dan menyatakan Biden sudah mengklarifikasi pernyataannya. “Wapres sudah menjelaskan menyenai pernyataannya baru-baru ini kepada pihak UEA,” ungkap pernyataan tersebut.
“Dirinya tidak bermaksud menyiratkan bahwa UEA telah memberikan dukungan dan memfasilitasi beberapa organisasi teror seperti ISIS, al-Qaeda, atau al-Nusra di Suriah,” pernyataan tersebut menambahkan.
"Wapres mencatat, UEA adalah negara yang paling serius mendukung operasi pemberantasan terorisme di kawansan Timur Tengah dan Wapres menyatakan terima kasih atas partisipasi mereka dalam operasi militer melawan ISIS yang saat ini sedang berlangsung,” imbuhnya.
Melansir Al Jazeera, Senin (6/10/2014), setelah meminta maaf kepada pemerintah Turki, kini Biden harus menyatakan permintaan maaf kepada pihak UEA. Melalui sambungan telepon, Biden meminta maaf secara langsung kepada putra mahkota kerajaan UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.
"Dalam panggilan telepon, Biden menawarkan permintaan maafnya kepada UAE atas pernyataannya baru-baru ini yang seperti merujuk bahwa UEA telah mendukung pertumbuhan beberapa organisasi teroris di kawasan Timur Tengah," tuis kantor berita UEA, WAM.
Sementara itu pihak Biden melalui sebuah pernyataan membenarkan adanya panggilan telepon tersebut, dan menyatakan Biden sudah mengklarifikasi pernyataannya. “Wapres sudah menjelaskan menyenai pernyataannya baru-baru ini kepada pihak UEA,” ungkap pernyataan tersebut.
“Dirinya tidak bermaksud menyiratkan bahwa UEA telah memberikan dukungan dan memfasilitasi beberapa organisasi teror seperti ISIS, al-Qaeda, atau al-Nusra di Suriah,” pernyataan tersebut menambahkan.
"Wapres mencatat, UEA adalah negara yang paling serius mendukung operasi pemberantasan terorisme di kawansan Timur Tengah dan Wapres menyatakan terima kasih atas partisipasi mereka dalam operasi militer melawan ISIS yang saat ini sedang berlangsung,” imbuhnya.
(esn)