Swedia Akui Palestina, AS: Terlalu Dini

Sabtu, 04 Oktober 2014 - 15:16 WIB
Swedia Akui Palestina,...
Swedia Akui Palestina, AS: Terlalu Dini
A A A
STOCKHOLM - Perdana Menteri baru Swedia, Stefan Loefven membuat sebuah langkah yang terbilang mengejutkan. Loefven menyatakan bahwa negaranya mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat, pernyataan ini merupakan yang pertama dari negara anggota Uni Eropa (UE) yang berasal dari Eropa barat. (Baca:Terobosan Eropa, Swedia akan Akui Negara Palestina)

"Sebuah solusi dua negara membutuhkan pengakuan antara satu negara dengan negara yang lain dan juga harus memiliki keinginan untuk hidup berdampingan secara damai," ucap Loefvev dalam pidato pelantikannya di hadapan Parlemen Swedia.

“Ini harus dilakukan dengan menghormati tuntutan sah yang diutarakan, baik oleh rakyat Palestina ataupun Israel dalam hal hak mereka untuk menentukan nasib dan keamanan mereka sendiri," tambahnya.

Melansir Channel News Asia, Sabtu (4/10/2014), warga Palestina yang mendengar kabar tersebut dikabarkan menerimanya dengan penuh bahagia. Palestina mendesak negara-negara anggota UE lainnya untuk segera mengikuti jejak yang diambil Swedia.

Selain Swedia terdapat tujuh anggota UE, namun berasal dari wilayah Eropa Timur dan Mediterania yang telah mengakui negara Palestina, yaitu Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia dan Rumania.

Namun, Amerika Serikat (AS) menganggap pernyataan pengakuan negara Palestina sebagai sesuatu yang terlalu dini. "Kami percaya pengakuan internasional terhadap negara Palestina adalah sesuatu yang prematur," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki.

Psaki menegaskan, AS pasti akan mengakui kedaulatan Palestina, tetapi bila negara tersebut sudah melalui serangkaian proses negoisasi, resolusi masalah antara Israel dan Palestina, dan adanya pengakuan bersama oleh kedua belah pihak (Israel dan Palestina).
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0996 seconds (0.1#10.140)