Demonstran Tuntut Pemimpin Hong Kong Lengser
A
A
A
HONG KONG - Demonstran pro-demokrasi di Hong Kong menuntut pemimpin Hng Kong Leung Chun-ying lengser. Mereka akan terus berdemo di jalan sampai tuntutan Pemilu langsung dikabulkan pemerintah Beijing.
Jumlah demonstran diprediksi akan terus bertambah sampai puncaknya pada 1 Oktober 2014 yang merupakan hari libur nasional. Untuk terus melanjutkan demo besar-besaran, para demonstran telah menimbun berbagai bahan pangan dan menyiapkan tenda.
”Banyak orang-orang kuat dari daratan (China) akan datang ke Hong Kong. Pemerintah Hong Kong tidak ingin mereka melihat ini, sehingga polisi harus melakukan sesuatu," kata Cheng Sui-ying, seorang mahasiswa yang ikut berdemo kepada Reuters, Selasa (30/9/2014). (Baca: Hong Kong Memanas, China: Dunia Jangan Ikut Campur!)
”Kami tidak takut. Kami akan tinggal di sini malam ini. Malam ini adalah malam yang paling penting,” ujarnya.
Leung sebelumnya telah kembali mendesak demontsran untuk membubarkan diri dan mengakhiri kampanye mereka guna menuntut Pemilu langsung 2017. (Baca juga: Bela China atau Hong Kong, AS Berdiri di Dua Kaki)
Tak lama setelah pernyataan Leung itu muncul, massa justru menuntut agar dia lengser dari jabatannya. ”Jika Leung Chun-ying mengumumkan pengunduran dirinya, aksi ini setidaknya akan berhenti sementara dalam waktu singkat, dan kami akan memutuskan langkah berikutnya,” kata salah satu aktivis pro demokrasi, Chan Kin-man.
“Ini akan menjadi sinyal yang sangat penting, maka setidaknya kita tahu pemerintah memiliki sikap atau tidak untuk mengubah situasi guna memecahkan krisis ini,” lanjut Kin-man.
Jumlah demonstran diprediksi akan terus bertambah sampai puncaknya pada 1 Oktober 2014 yang merupakan hari libur nasional. Untuk terus melanjutkan demo besar-besaran, para demonstran telah menimbun berbagai bahan pangan dan menyiapkan tenda.
”Banyak orang-orang kuat dari daratan (China) akan datang ke Hong Kong. Pemerintah Hong Kong tidak ingin mereka melihat ini, sehingga polisi harus melakukan sesuatu," kata Cheng Sui-ying, seorang mahasiswa yang ikut berdemo kepada Reuters, Selasa (30/9/2014). (Baca: Hong Kong Memanas, China: Dunia Jangan Ikut Campur!)
”Kami tidak takut. Kami akan tinggal di sini malam ini. Malam ini adalah malam yang paling penting,” ujarnya.
Leung sebelumnya telah kembali mendesak demontsran untuk membubarkan diri dan mengakhiri kampanye mereka guna menuntut Pemilu langsung 2017. (Baca juga: Bela China atau Hong Kong, AS Berdiri di Dua Kaki)
Tak lama setelah pernyataan Leung itu muncul, massa justru menuntut agar dia lengser dari jabatannya. ”Jika Leung Chun-ying mengumumkan pengunduran dirinya, aksi ini setidaknya akan berhenti sementara dalam waktu singkat, dan kami akan memutuskan langkah berikutnya,” kata salah satu aktivis pro demokrasi, Chan Kin-man.
“Ini akan menjadi sinyal yang sangat penting, maka setidaknya kita tahu pemerintah memiliki sikap atau tidak untuk mengubah situasi guna memecahkan krisis ini,” lanjut Kin-man.
(mas)