Kerry Desak Korut Tutup Kamp Kerja Paksa
A
A
A
NEW YORK - Dalam pertemuan dengan beberapa Menteri Luar Negeri di New York, Amerika Serikat (AS), Menteri Luar Negeri AS tidak segan-segan mengecam Korea Utara (Korut) karena melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Kerry juga mendesak Korut untuk menutup kamp-kamp kerja paksa mereka.
Melansir VOA, Rabu (24/9/2014), Kerry menekankan kepada masyarakat internasional bahwa saat ini dunia internasional sudah tidak bisa lagi mengabaikan situasi di Korut. Komisi PBB untuk Penyelidikan HAM di Korea Utara (COI), menemukan banyak sekali pelanggaran HAM yang sudah dilakukan oleh Korut.
“Jadi kita akan mengatakan kepada pemerintah Korut, bahwa kita semua yang ada disini mendesak mereka untuk segera menutup kamp-kamp kerja paksa milik mereka,” ucap Kerry. “Korut harus menutup sistem yang mengerikan ini,” lanjutnya.
Komisaris Tinggi PBB baru untuk HAM, Pangeran Zeid Al-Hussein mengatakan hasil penyelidikan COI ini akan membawa perubahan yang signifikan bagi sikap dunia internasional terhadap Korut. Ia mendesak semua negara anggota PBB untuk menekan akuntabilitas atas agresor hak asasi manusia di Korea Utara.
Dalam pertemuan itu juga hadir Shin Dong Hyuk, yang lahir di Camp 14 di wilayah Gulad di Korut. Hyuk mengaku menyaksikan sendiri eksekusi mati di hadapan publik terhadap ibu dan saudaranya. “Saya sungguh memohon kepada kalian semua, tolong selamatkan saudara-saudara saya yang menderita di Korut,” ucapnya.
Sementara itu, Korut sendiri selalu membantah setiap laporan yang dikeluarkan oleh PBB. Korut menyebut laporan tersebut penuh dengan tipu muslihat, dan telah dipolitisasi.
Melansir VOA, Rabu (24/9/2014), Kerry menekankan kepada masyarakat internasional bahwa saat ini dunia internasional sudah tidak bisa lagi mengabaikan situasi di Korut. Komisi PBB untuk Penyelidikan HAM di Korea Utara (COI), menemukan banyak sekali pelanggaran HAM yang sudah dilakukan oleh Korut.
“Jadi kita akan mengatakan kepada pemerintah Korut, bahwa kita semua yang ada disini mendesak mereka untuk segera menutup kamp-kamp kerja paksa milik mereka,” ucap Kerry. “Korut harus menutup sistem yang mengerikan ini,” lanjutnya.
Komisaris Tinggi PBB baru untuk HAM, Pangeran Zeid Al-Hussein mengatakan hasil penyelidikan COI ini akan membawa perubahan yang signifikan bagi sikap dunia internasional terhadap Korut. Ia mendesak semua negara anggota PBB untuk menekan akuntabilitas atas agresor hak asasi manusia di Korea Utara.
Dalam pertemuan itu juga hadir Shin Dong Hyuk, yang lahir di Camp 14 di wilayah Gulad di Korut. Hyuk mengaku menyaksikan sendiri eksekusi mati di hadapan publik terhadap ibu dan saudaranya. “Saya sungguh memohon kepada kalian semua, tolong selamatkan saudara-saudara saya yang menderita di Korut,” ucapnya.
Sementara itu, Korut sendiri selalu membantah setiap laporan yang dikeluarkan oleh PBB. Korut menyebut laporan tersebut penuh dengan tipu muslihat, dan telah dipolitisasi.
(esn)