PBB: Israel dan Palestina Sepakati Proses Rekonstruksi Gaza
A
A
A
KAIRO - Proses rekonstruksi Jalur Gaza paska agresi militer Israel yang berakhir akhir bulan lalu dikabarkan akan segera dimulai. Pihak Israel dan Palestina akhirnya mencapai kesepakatan untuk memulai proses rekonstruksi.
Melansir Al Arabiya, Selasa (16/9/2014), hal tersebut disampaikan oleh pihak PBB yang menjadi penengah pembicaraan kedua belah pihak. Israel yang selama ini selalu menahan pengiriman bahan bagunan ke Gaza, akhirnya luluh.
“PBB telah telah berhasil menengahi kesepakatan antara Israel dan Palestina mengenai impor bahan bangunan ke Gaza. Israel menyetujui, dengan syarat adanya pengawasan untuk memastikan bantuan tersebut tidak akan dialihkan oleh Hamas,” ucap utusan PBB untuk Timur Tengah, Robert Serry.
Serry menyebut kesepakatan ini merupakan terobosan besar bagi hubungan kedua belah pihak. Jalur Gaza porak-poranda akibat serangan Israel, dan membutuhkan dana besar dan juga waktu yang cukup lama untuk proses rekonstruksinya.
“Implementasi dari pengiriman dan pemantauan bahan bangunan ke wilayah Gaza, harus segera dilakukan. Hal semacam ini sudah tidak dapat ditunda lagi,” Serry menambahkan.
Melansir Al Arabiya, Selasa (16/9/2014), hal tersebut disampaikan oleh pihak PBB yang menjadi penengah pembicaraan kedua belah pihak. Israel yang selama ini selalu menahan pengiriman bahan bagunan ke Gaza, akhirnya luluh.
“PBB telah telah berhasil menengahi kesepakatan antara Israel dan Palestina mengenai impor bahan bangunan ke Gaza. Israel menyetujui, dengan syarat adanya pengawasan untuk memastikan bantuan tersebut tidak akan dialihkan oleh Hamas,” ucap utusan PBB untuk Timur Tengah, Robert Serry.
Serry menyebut kesepakatan ini merupakan terobosan besar bagi hubungan kedua belah pihak. Jalur Gaza porak-poranda akibat serangan Israel, dan membutuhkan dana besar dan juga waktu yang cukup lama untuk proses rekonstruksinya.
“Implementasi dari pengiriman dan pemantauan bahan bangunan ke wilayah Gaza, harus segera dilakukan. Hal semacam ini sudah tidak dapat ditunda lagi,” Serry menambahkan.
(esn)