Pria China Gunakan Video Sex untuk Peras Mantan Kekasih
A
A
A
AUCKLAND - Ada-ada saja yang dilakukan seorang pria China yang berdomisili di Selandia Baru. Dengan menggunakan video sex dengan mantan kekasihnya, dia mencoba memeras sang mantan tersebut.
Melansir News.com.au, ada yang unik dari tuntutan yang diajukan oleh Feng Xiao (21).
Tidak seperti bentuk pemerasan lainnya, dia meminta sang mantan kekasih untuk membersihkan apartemennya. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu segera menelpon polisi setelah Xiao mengirimkan ancaman kepadanya.
“Xiao meminta kepada sang wanita untuk membersihkan apartemen dan memberikannya sejumlah uang bila tidak ingin video sex mereka tersebut disebarkan di dunia maya,” ucap pihak kepolisian setempat. “Xioa sempat mengirimkan foto cuplikan video mereka sebagai bentuk keseriusan,” tambah pihak kepolisian.
Polisi menyatakan, korban menghubungi polisi karena merasa terancam oleh aksi Xiao. Kepolisian setempat juga mengatakan bahwa video itu dibuat atas dasar persetujuan dari kedua belah pihak.
“Dirinya mengakui, bahwa video itu mereka lakukan dengan sadar, dan sang wanita memang telah memberikan izin untuk merekam adegan bercinta mereka. Namun, dia tidak pernah memberikan izin untuk menyebarkannya,” jelas pihak kepolisian setempat.
Akibat aksinya itu, Xiao kini harus merasakan hidup di balik jeruji besi. Pengadilan di Auckland mendakwanya dengan tuduhan ancaman kepada wanita dan juga pemerasan. Xiao akan mengetahui berapa lama ia akan tinggal di penjara dalam persidangan pekan depan.
Melansir News.com.au, ada yang unik dari tuntutan yang diajukan oleh Feng Xiao (21).
Tidak seperti bentuk pemerasan lainnya, dia meminta sang mantan kekasih untuk membersihkan apartemennya. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu segera menelpon polisi setelah Xiao mengirimkan ancaman kepadanya.
“Xiao meminta kepada sang wanita untuk membersihkan apartemen dan memberikannya sejumlah uang bila tidak ingin video sex mereka tersebut disebarkan di dunia maya,” ucap pihak kepolisian setempat. “Xioa sempat mengirimkan foto cuplikan video mereka sebagai bentuk keseriusan,” tambah pihak kepolisian.
Polisi menyatakan, korban menghubungi polisi karena merasa terancam oleh aksi Xiao. Kepolisian setempat juga mengatakan bahwa video itu dibuat atas dasar persetujuan dari kedua belah pihak.
“Dirinya mengakui, bahwa video itu mereka lakukan dengan sadar, dan sang wanita memang telah memberikan izin untuk merekam adegan bercinta mereka. Namun, dia tidak pernah memberikan izin untuk menyebarkannya,” jelas pihak kepolisian setempat.
Akibat aksinya itu, Xiao kini harus merasakan hidup di balik jeruji besi. Pengadilan di Auckland mendakwanya dengan tuduhan ancaman kepada wanita dan juga pemerasan. Xiao akan mengetahui berapa lama ia akan tinggal di penjara dalam persidangan pekan depan.
(esn)