Komplotan Taliban Penembak Malala Diringkus
A
A
A
ISLAMABAD - Komplotan Taliban Pakistan yang menyerang sekolah perempuan dan menembak aktivis Malala Yousafzai telah diringkus tim gabungan Pakistan.
Malala pada 2012 ditembak kepalanya oleh kelompok Taliban karena berkampanye pendidikan untuk anak perempuan.
Namun, nyawa Malala berhasil diselamatkan setelah dia diterbangkan ke Inggris dan menjalani operasi. Keberanian Malala menjadi aktivis remaja perempuan itu sebagai ikon baru dunia dalam perjuangan untuk pendidikan anak perempuan.
Setidaknya ada 10 orang dari komplotan Taliban yang ditangkap dan ditahan, dalam sebuah operasi gabungan yang melibatkan tentara, polisi dan badan intelijen Pakistan.
”Kelompok yang terlibat dalam serangan terhadap Malala Yousufzai telah ditangkap,”kata Mayor Jenderal Asim Bajwa, dalam konferensi pers.
Menurutnya, kelompok penyerang Malala itu merupakan bagian dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Sedangkan rencana untuk membunuh Malala, seperti dikutip Reuters semalam (12/9/2014), didalangi kelompok jaringan Taliban yang dipimpin Maulana Fazlullah.
Setelah berhasil diselamatkan, Malala dan keluarganya kini tinggal di Inggris. Jika dia kembali ke Pakistan, dikhawatirkan nyawanya terancam.
Berkat keberaniannya mempertaruhkan nyawa, Malala menjadi tokoh muda dunia. Dia memenangkan hadiah Sakharov HAM bergengsi Uni Eropa tahun lalu dan pernah dinominasikan untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian.
Malala pada 2012 ditembak kepalanya oleh kelompok Taliban karena berkampanye pendidikan untuk anak perempuan.
Namun, nyawa Malala berhasil diselamatkan setelah dia diterbangkan ke Inggris dan menjalani operasi. Keberanian Malala menjadi aktivis remaja perempuan itu sebagai ikon baru dunia dalam perjuangan untuk pendidikan anak perempuan.
Setidaknya ada 10 orang dari komplotan Taliban yang ditangkap dan ditahan, dalam sebuah operasi gabungan yang melibatkan tentara, polisi dan badan intelijen Pakistan.
”Kelompok yang terlibat dalam serangan terhadap Malala Yousufzai telah ditangkap,”kata Mayor Jenderal Asim Bajwa, dalam konferensi pers.
Menurutnya, kelompok penyerang Malala itu merupakan bagian dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Sedangkan rencana untuk membunuh Malala, seperti dikutip Reuters semalam (12/9/2014), didalangi kelompok jaringan Taliban yang dipimpin Maulana Fazlullah.
Setelah berhasil diselamatkan, Malala dan keluarganya kini tinggal di Inggris. Jika dia kembali ke Pakistan, dikhawatirkan nyawanya terancam.
Berkat keberaniannya mempertaruhkan nyawa, Malala menjadi tokoh muda dunia. Dia memenangkan hadiah Sakharov HAM bergengsi Uni Eropa tahun lalu dan pernah dinominasikan untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian.
(mas)