Janggal, Rusia Minta Rekaman Blackbox MH17
A
A
A
MOSKOW - Merasa janggal, Russia meminta rekaman blackbox atau kota hitam pesawat Malaysia Airlines MH17. Pesawat MH17 jatuh diduga ditembak di Donetsk, Ukraina timur beberapa waktu lalu.
Rusia merasa ada yang janggal, karena penyelidik internasional hingga saat ini belum mempublikasikan data rekaman blackbox pesawat MH17. Pesawat itu ditembak jatuh pada Juli lalu, dengan korban tewas 298 orang termasuk beberapa di antaranya warga Indonesia.
Versi negara-negara Barat, dan Ukraina pesawat tipe Boeing 777 ditembak jatuh oleh separatis pro-Rusia dengan rudal. Namun, Rusia mencurigai militer Ukraina yang menembak pesawat Malaysia itu, karena sebelum jatuh ada pesawat tempur Ukraina yang megintai.
”Bencana (pesawat) sudah muntah. Semakin banyak pertanyaan akhir-akhir ini. Tapi tidak banyak orang yang membicarakan ini,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, kepada kantor berita RIA Novosti, Sabtu (30/8/2014).
”Mengapa data percakapan pengendali lalu lintas udara dan pilot dari Boeing tidak dipublikasikan? Mengapa belum disajikan data dari penyelidikan internasional soal kotak hitam? Siapa yang tidak ingin ini terjadi?,” tanya dia.
Penyelidikan internasional atas tragedi pesawat MH17 dipimpin oleh Belanda. Tragedi yang terjadi pada 17 Juli 2014 itu telah menuai kecaman dari para pemimpin dunia, termasuk dari Indonesia.
Antonov mengatakan Rusia memiliki data bahwa pesawat militer Ukraina Su-25 berada di sekitar pesawat Malaysia tersebut sebelum jatuh.
”Dimana transkrip dari rekaman percakapan antara pilot dan pengendali lalu lintas udara? Bagaimana sebuah pesawat militer bisa terbang berdampingan dengan pesawat sipil?,” ujarnya yang mempertanyakan kejanggalan itu.
Rusia merasa ada yang janggal, karena penyelidik internasional hingga saat ini belum mempublikasikan data rekaman blackbox pesawat MH17. Pesawat itu ditembak jatuh pada Juli lalu, dengan korban tewas 298 orang termasuk beberapa di antaranya warga Indonesia.
Versi negara-negara Barat, dan Ukraina pesawat tipe Boeing 777 ditembak jatuh oleh separatis pro-Rusia dengan rudal. Namun, Rusia mencurigai militer Ukraina yang menembak pesawat Malaysia itu, karena sebelum jatuh ada pesawat tempur Ukraina yang megintai.
”Bencana (pesawat) sudah muntah. Semakin banyak pertanyaan akhir-akhir ini. Tapi tidak banyak orang yang membicarakan ini,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, kepada kantor berita RIA Novosti, Sabtu (30/8/2014).
”Mengapa data percakapan pengendali lalu lintas udara dan pilot dari Boeing tidak dipublikasikan? Mengapa belum disajikan data dari penyelidikan internasional soal kotak hitam? Siapa yang tidak ingin ini terjadi?,” tanya dia.
Penyelidikan internasional atas tragedi pesawat MH17 dipimpin oleh Belanda. Tragedi yang terjadi pada 17 Juli 2014 itu telah menuai kecaman dari para pemimpin dunia, termasuk dari Indonesia.
Antonov mengatakan Rusia memiliki data bahwa pesawat militer Ukraina Su-25 berada di sekitar pesawat Malaysia tersebut sebelum jatuh.
”Dimana transkrip dari rekaman percakapan antara pilot dan pengendali lalu lintas udara? Bagaimana sebuah pesawat militer bisa terbang berdampingan dengan pesawat sipil?,” ujarnya yang mempertanyakan kejanggalan itu.
(mas)