Cerita Korban Perkosaan Dua Kali Awak Malaysia Airlines
A
A
A
SYDNEY - Seorang wanita Australia buka suara tentang cerita perkosaan yang dilakukan awak Malaysia Airlines terhadapnya. Dia menyebut, aksi asusila dilakukan dua kali di dalam pesawat ketika mengudara.
Laura Bushney, 26, nama penumpang Malaysia Airlines yang juga korban dugaan perkosaan itu menyebut pelakunya adalah awak pesawat bernama Mohammed bin Rosli Ab Karim, 54. Kejadian itu berlangsung pada 4 Agustus 2014, ketika pesawat MH20 yang dia tumpangi terbang dari Kuala Lumpur ke Paris.
Menurut cerita korban, awak pesawat MH20 itu memasukkan tangannya ke bawah selimut dan celananya. Pelaku pernah menyangkal laporan itu kepada polisi dengan dalih, Bushney tidak melawan.
Bushney menangis saat dia menceritakan insiden itu dalam sebuah program televisi Sunday Night di Channel7, semalam (24/8/2014).
Menurut cerita korban, awak pesawat MH20 itu memperkosanya dua kali, dengan cara halus. Alasan pelaku, menurutnya, untuk menghibur.
”Saya hanya mengatakan, mengapa saya tidak berteriak, mengapa saya tidak berteriak?,” katanya. ”Saya orang yang kuat, karena saya bisa melakukan itu, saya tahu saya bisa. Tapi ketika saya berada di pesawat saat itu, saya tidak bisa. Saya merasa sangat takut dan ketakutan.”
Korban saat itu duduk di bagian belakang pesawat ketika dugaan perkosaan terjadi. ”Dia memegang tangan saya dan mengatakan kepada saya untuk berbaring dan rileks,” tutur wanita Australia ini.
”Saya memintanya untuk memberikan saya minum. Saya ingin dia pergi dari hadapan saya. Saya merasa tidak nyaman,” lanjut dia.
”Dia datang kembali dan kemudian dia memindahkan kaki saya di pangkuannya. Saya merasa terkejut, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya tidak tahu harus berkata apa,” ujarnya yang menambahkan bahwa sejak itu awak pesawat itu melakukan aksi asusila kepadanya.
Usai kejadian itu, Bushney mencurahkan perasaannya kepada salah satu penumpang yang tak jauh dari tempat duduknya. Yakni, Sophie Lachance, asal Kanada. ”Saya melihat wajahnya penuh air mata,” kata Lachance yang mendesak Bushney melaporkan itu kepada polisi.
Laura Bushney, 26, nama penumpang Malaysia Airlines yang juga korban dugaan perkosaan itu menyebut pelakunya adalah awak pesawat bernama Mohammed bin Rosli Ab Karim, 54. Kejadian itu berlangsung pada 4 Agustus 2014, ketika pesawat MH20 yang dia tumpangi terbang dari Kuala Lumpur ke Paris.
Menurut cerita korban, awak pesawat MH20 itu memasukkan tangannya ke bawah selimut dan celananya. Pelaku pernah menyangkal laporan itu kepada polisi dengan dalih, Bushney tidak melawan.
Bushney menangis saat dia menceritakan insiden itu dalam sebuah program televisi Sunday Night di Channel7, semalam (24/8/2014).
Menurut cerita korban, awak pesawat MH20 itu memperkosanya dua kali, dengan cara halus. Alasan pelaku, menurutnya, untuk menghibur.
”Saya hanya mengatakan, mengapa saya tidak berteriak, mengapa saya tidak berteriak?,” katanya. ”Saya orang yang kuat, karena saya bisa melakukan itu, saya tahu saya bisa. Tapi ketika saya berada di pesawat saat itu, saya tidak bisa. Saya merasa sangat takut dan ketakutan.”
Korban saat itu duduk di bagian belakang pesawat ketika dugaan perkosaan terjadi. ”Dia memegang tangan saya dan mengatakan kepada saya untuk berbaring dan rileks,” tutur wanita Australia ini.
”Saya memintanya untuk memberikan saya minum. Saya ingin dia pergi dari hadapan saya. Saya merasa tidak nyaman,” lanjut dia.
”Dia datang kembali dan kemudian dia memindahkan kaki saya di pangkuannya. Saya merasa terkejut, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya tidak tahu harus berkata apa,” ujarnya yang menambahkan bahwa sejak itu awak pesawat itu melakukan aksi asusila kepadanya.
Usai kejadian itu, Bushney mencurahkan perasaannya kepada salah satu penumpang yang tak jauh dari tempat duduknya. Yakni, Sophie Lachance, asal Kanada. ”Saya melihat wajahnya penuh air mata,” kata Lachance yang mendesak Bushney melaporkan itu kepada polisi.
(mas)