ISIS Coba Serang Baghdad
ISIS Coba Serang Baghdad
A
A
A
BAGHDAD - Salah satu ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Moqtada al-Sadr, menyatakan dirinya mendapat kabar kalau militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) akan melakukan serangan ke Baghdad. Al-Sadr mengaku akan berbuat apapun untuk melindungi ibu kota Irak itu.
“Ada sebuah kelompok militan yang sudah mempersiapkan dengan matang untuk melakukan penyerangan ke Baghdad,” ungkap al-Sadr melalui sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (9/8/2014).
Dirinya menegaskan siap untuk membantu pasukan pemerintah dalam memerangi militan yang mencoba untuk menyerang Bahdad. ISIS sedari awal dikabarkan memang telah menjadikan Baghdad sebagai target utama mereka di Irak.
"Kami siap untuk mempertahankan kota, kami siap untuk memasok pasukan dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menghadapi skenario apapun," kata Sadr. Dirinya juga mengumumkan pembentukan Saraya al-Salam, kelompok perlawanan terhadap militan.
Kelompok itu terdiri dari mantan-mantan pejuang di Irak yang dahulu melawan Amerika Serikat (AS). Di dalamnya juga termasuk mantan tentara Mahdi yang dipimpin oleh al Sadr dalam melawan tentara AS.
Tentara Mahdi sendiri dibubarkan tahun 2010 lalu, saat AS mulai menarik pasukan mereka dari Irak.
“Ada sebuah kelompok militan yang sudah mempersiapkan dengan matang untuk melakukan penyerangan ke Baghdad,” ungkap al-Sadr melalui sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (9/8/2014).
Dirinya menegaskan siap untuk membantu pasukan pemerintah dalam memerangi militan yang mencoba untuk menyerang Bahdad. ISIS sedari awal dikabarkan memang telah menjadikan Baghdad sebagai target utama mereka di Irak.
"Kami siap untuk mempertahankan kota, kami siap untuk memasok pasukan dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menghadapi skenario apapun," kata Sadr. Dirinya juga mengumumkan pembentukan Saraya al-Salam, kelompok perlawanan terhadap militan.
Kelompok itu terdiri dari mantan-mantan pejuang di Irak yang dahulu melawan Amerika Serikat (AS). Di dalamnya juga termasuk mantan tentara Mahdi yang dipimpin oleh al Sadr dalam melawan tentara AS.
Tentara Mahdi sendiri dibubarkan tahun 2010 lalu, saat AS mulai menarik pasukan mereka dari Irak.
(esn)
Explore More