Pria Belanda Ini 2 Kali Lolos dari Maut
A
A
A
AMSTERDAM - Sangat beruntung, mungkin itulah kata yang paling pantas disematkan kepada Maarten de Jonge (30). Dirinya berhasil lolos dari dua kali kecelakaan mau pesawat Malaysia Airlines (MAS).
Melansir Al Arabiya, Selasa (22/7/2014), De Jonge berhasil lolos dari tragedi MAS MH370, di mana hingga saat ini keberadaan pesawat itu belum diketahui. Dia juga lolos dari tragedi MAS MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina.
Dia menyatakan, entah mengapa dirinya selalu mengubah jadwal penerbangan di dua penerbangan tersebut. De Jonge sendiri merupakan seoang atlit sepeda profesional yang memang kerap berkeliling dunia untuk berkompetisi.
"Ini tak terbayangkan. Saya mengucapkan belasungkawa paling dalam kepada para penumpang dan keluarga mereka, namun di sisi lain saya sangat senang saya tidak menjadi bagian dari mereka," ungkap De Jonge.
De Jonge mengaku alasan sebenarnya dia membatalkan perjalanan dengan menggunakan MH17 karena dirinya mendengar di menit-menit akhir menjelang keberangkatan bahwa terdapat penerbangan lain yang jauh lebih murah.
“Seandainya saya tidak membatalkan penerbangan ini, maka saya mungkin akan meninggal. Saya berhasil diselamatkan selama dua kali,” ungkap De Jonge dalam akun Twitter pribadinya.
"Betapa senangnya saya untuk diri sendiri dan keluarga saya bahwa saya tidak berada di pesawat itu dan mengubah jadwal penerbangan di saat-saat terakhir. Tetapi, cerita saya pada akhirnya tidak bisa dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh para korban beserta keluar mereka,” ucapnya.
Melansir Al Arabiya, Selasa (22/7/2014), De Jonge berhasil lolos dari tragedi MAS MH370, di mana hingga saat ini keberadaan pesawat itu belum diketahui. Dia juga lolos dari tragedi MAS MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina.
Dia menyatakan, entah mengapa dirinya selalu mengubah jadwal penerbangan di dua penerbangan tersebut. De Jonge sendiri merupakan seoang atlit sepeda profesional yang memang kerap berkeliling dunia untuk berkompetisi.
"Ini tak terbayangkan. Saya mengucapkan belasungkawa paling dalam kepada para penumpang dan keluarga mereka, namun di sisi lain saya sangat senang saya tidak menjadi bagian dari mereka," ungkap De Jonge.
De Jonge mengaku alasan sebenarnya dia membatalkan perjalanan dengan menggunakan MH17 karena dirinya mendengar di menit-menit akhir menjelang keberangkatan bahwa terdapat penerbangan lain yang jauh lebih murah.
“Seandainya saya tidak membatalkan penerbangan ini, maka saya mungkin akan meninggal. Saya berhasil diselamatkan selama dua kali,” ungkap De Jonge dalam akun Twitter pribadinya.
"Betapa senangnya saya untuk diri sendiri dan keluarga saya bahwa saya tidak berada di pesawat itu dan mengubah jadwal penerbangan di saat-saat terakhir. Tetapi, cerita saya pada akhirnya tidak bisa dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh para korban beserta keluar mereka,” ucapnya.
(esn)