Tim Investigasi Harus Diberikan Kebebasan Periksa MH17
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, berharap semua penyidik dan peneliti diberikan kekebasan di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17. Harapan ini muncul setelah terdapat laporan yang menyatakan para peniliti dibatasi gerakannya di lokasi jatuhnya MH17.
Melansir Reuters, Minggu (20/7/2014), hal tersebut disampaikan Kerry saat melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei lavrov melalui sambungan telepon. Kerry juga berharap investigasi yang dilakukan Rusia berjalan dengan independen dan terbuka.
"Ini tidak bisa diterima dan merupakan penghinaan terhadap semua keluarga korban dalam pesawat itu. Kami mendesak Rusia untuk menghormati komitmennya dan meminta separatis untuk melakukan yang sama,” ungkap Kerry melalui juru bicara gedung putin, Jen Psaki.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, bahwa kedua Menteri Luar Negeri telah menyepakati beberapa hal dan Rusia sendiri telah menyanggupi beberapa permintaan yang diajukan oleh AS.
“Dalam pembicaraan kedua menteri, Rusia telah sepakat bahwa semua bukti yang terkait dengan MH17, termasuk rekaman data penerbangan, harus tersedia untuk seluruh penyidik dan peneliti internasional,” ungkapnya.
"(Mereka) juga telah memastikan bahwa investigasi kecelakaan pesawat Malaysia di timur Ukraina pada tanggal 17 Juli benar-benar terbuka dan independen kepada para peneliti internasional," kementerian itu menambahkan.
Melansir Reuters, Minggu (20/7/2014), hal tersebut disampaikan Kerry saat melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei lavrov melalui sambungan telepon. Kerry juga berharap investigasi yang dilakukan Rusia berjalan dengan independen dan terbuka.
"Ini tidak bisa diterima dan merupakan penghinaan terhadap semua keluarga korban dalam pesawat itu. Kami mendesak Rusia untuk menghormati komitmennya dan meminta separatis untuk melakukan yang sama,” ungkap Kerry melalui juru bicara gedung putin, Jen Psaki.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, bahwa kedua Menteri Luar Negeri telah menyepakati beberapa hal dan Rusia sendiri telah menyanggupi beberapa permintaan yang diajukan oleh AS.
“Dalam pembicaraan kedua menteri, Rusia telah sepakat bahwa semua bukti yang terkait dengan MH17, termasuk rekaman data penerbangan, harus tersedia untuk seluruh penyidik dan peneliti internasional,” ungkapnya.
"(Mereka) juga telah memastikan bahwa investigasi kecelakaan pesawat Malaysia di timur Ukraina pada tanggal 17 Juli benar-benar terbuka dan independen kepada para peneliti internasional," kementerian itu menambahkan.
(esn)