Menlu AS Tunda Kunjungan ke Mesir
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, menunda kunjungannya Mesir dan kawasan Timur Tengah. Kunjungan Kerry itu untuk membahas upaya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Melansir CNN, Selasa (15/7/2014), beberapa pejabat AS mengatakan, penundaan kunjungan Kerry ini bertujuan agar Mesir dapat fokus merampungkan proposal gencatan senjata yang akan disampaikan kepada kedua belah pihak.
“AS ingin memberikan kesempatan kepada Mesir untuk menunjukan diri bahwa mereka memang mampu menjadi penengah dalam konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas, seperti yang telah mereka lakukan tahun 2012 lalu,” ungkap seorang pejabat AS, merujuk pada penundaan kunjungan Kerry ke Timur Tengah.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS berharap gencatan senjata yang diprakarsai oleh Mesir ini akan benar-benar dijalankan oleh kedua pihak yang bertikai. Menurut mereka, Mesir harus aktif menjaga agar kedua pihak terus menunjukan komitmen mereka kelak.
“Mesir harus mendapatkan jaminan dari kedua belah pihak yang bertikai, bahwa mereka akan berkomitmen penuh untuk menjalankan apa yang kelak akan disepakati,” ungkap Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Kerry sendiri yang saat ini sedang berada di Wina, Austria, awalnya dijadwalkan akan mengunjungi beberapa negara Timut Tengah, seperti Qatar, Yordania dan Mesir sendiri guna mencari solusi dari konflik yang terjadi di Gaza pekan ini.
Melansir CNN, Selasa (15/7/2014), beberapa pejabat AS mengatakan, penundaan kunjungan Kerry ini bertujuan agar Mesir dapat fokus merampungkan proposal gencatan senjata yang akan disampaikan kepada kedua belah pihak.
“AS ingin memberikan kesempatan kepada Mesir untuk menunjukan diri bahwa mereka memang mampu menjadi penengah dalam konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas, seperti yang telah mereka lakukan tahun 2012 lalu,” ungkap seorang pejabat AS, merujuk pada penundaan kunjungan Kerry ke Timur Tengah.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS berharap gencatan senjata yang diprakarsai oleh Mesir ini akan benar-benar dijalankan oleh kedua pihak yang bertikai. Menurut mereka, Mesir harus aktif menjaga agar kedua pihak terus menunjukan komitmen mereka kelak.
“Mesir harus mendapatkan jaminan dari kedua belah pihak yang bertikai, bahwa mereka akan berkomitmen penuh untuk menjalankan apa yang kelak akan disepakati,” ungkap Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Kerry sendiri yang saat ini sedang berada di Wina, Austria, awalnya dijadwalkan akan mengunjungi beberapa negara Timut Tengah, seperti Qatar, Yordania dan Mesir sendiri guna mencari solusi dari konflik yang terjadi di Gaza pekan ini.
(mas)