Rasmussen: Rusia Anggap NATO Musuh

WASHINGTON - Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, merasa tidak perlu menghidupkan kembali pertemanan dengan Rusia. Sebab, menurutnya, Rusia sendiri yang menganggap NATO sebagai musuh, ketimbang teman.

Sebaliknya, dia menegaskan sekutu NATO tetap terjalin kembali tanpa menunjukkannya kepada Rusia. “Tidak perlu untuk menciptakan gambaran spesifik kepada Rusia untuk menghidupkan kembali aliansi kami,” katanya.

Hal ini sangat jelas untuk semua orang, mengapa NATO membutuhkannya. Kita membutuhkan pertahanan kolektif yang kuat untuk melindungi populasi kita terhadap segala jenis ancaman,” lanjut dia, saat berada di Washington, Amerika Serikat, seperti dikutip Itar-Tass, Selasa (8/7/2014).

Rasmussen lantas menceritakan jalinan pertemanan NATO dengan Rusia yang terseok-seok.”Rusia sendiri yang menciptakan kondisi tertentu sekarang ini,” ujarnya. Dia ingat bahwa pada KTT Rusia-NATO pada bulan November 2010 telah diputuskan bahwa NATO dan Rusia telah menjalin pertemanan yang strategis.

“Kami telah melakukan selama 20 tahun terakhir untuk mengembangkan kerjasama yang konstruktif dengan Rusia, karena kami percaya bahwa keterlibatan positif adalah cara yang tepat ke depan,” kata Rasmussen.

Namun, dia melanjutkan, Rusia sekarang berpikiran lain dan melihat NATO secara berbeda.”Dalam doktrin militer (Rusia) menganggap NATO bukan sebagai mitra, tapi sebagai musuh,” ucap Rasmussen.