Topan Ganas Landa Jepang, 100 Ribu Jiwa Terancam
A
A
A
TOKYO - Sebuah topan ganas melanda sejumlah wilayah Jepang, Selasa (8/7/2014). Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan dibatalkan dan lebih dari 100 ribu warga yang terancam keselamatannya didesak segera mengungsi.
Topan ganas bernama topan Neoguri dilaporkan telah melemah dari status aslinya sebagai topan super. Kendati melemah, embusan angin topan itu tetap kencang yakni mencapai 250 km per jam.
Ratusan ribu orang yang didesak mengungsi adalah warga yang menghuni pulau tropis, sekitar 1.600 km sebelah barat daya Tokyo. Topan itu mengancam ribuan rumah. Tak hanya itu, operasi kilang minyak di kawasan tropis itu juga dihentikan.
Angin topan itu juga mengancam dua pembangkit nuklir di Kyushu, pulau utama di Jepang barat. Pembangkit nuklir di pulau Shikoku, yang berbatasan dengan Kyushu juga bisa terpengaruh.
Mayoritas pembangkit nuklir di Jepang ditutup, setelah terjadi kebocoran reaktor nuklir di Fukushima akibat gempa dan tsunami pada Maret 2011.
Di Okinawa, gelombang angin tercatat kencang disertai guyuran hujan. ”Ini merupakan situasi yang luar biasa, di mana bahaya sedang mendekat,” bunyi pernyataan Badan Meteorologi Jepang (JMA), seperti dikutip Reuters.
Nansei Sekiyu KK, pabrik kilang Jepang milik perusahaan Brazil, Petrobras, menyatakan telah menghentikan operasi penyulingan minyak sejak semalam. Padahal pabrik itu menghasilkan 100 ribu barel per hari.
Topan ganas bernama topan Neoguri dilaporkan telah melemah dari status aslinya sebagai topan super. Kendati melemah, embusan angin topan itu tetap kencang yakni mencapai 250 km per jam.
Ratusan ribu orang yang didesak mengungsi adalah warga yang menghuni pulau tropis, sekitar 1.600 km sebelah barat daya Tokyo. Topan itu mengancam ribuan rumah. Tak hanya itu, operasi kilang minyak di kawasan tropis itu juga dihentikan.
Angin topan itu juga mengancam dua pembangkit nuklir di Kyushu, pulau utama di Jepang barat. Pembangkit nuklir di pulau Shikoku, yang berbatasan dengan Kyushu juga bisa terpengaruh.
Mayoritas pembangkit nuklir di Jepang ditutup, setelah terjadi kebocoran reaktor nuklir di Fukushima akibat gempa dan tsunami pada Maret 2011.
Di Okinawa, gelombang angin tercatat kencang disertai guyuran hujan. ”Ini merupakan situasi yang luar biasa, di mana bahaya sedang mendekat,” bunyi pernyataan Badan Meteorologi Jepang (JMA), seperti dikutip Reuters.
Nansei Sekiyu KK, pabrik kilang Jepang milik perusahaan Brazil, Petrobras, menyatakan telah menghentikan operasi penyulingan minyak sejak semalam. Padahal pabrik itu menghasilkan 100 ribu barel per hari.
(mas)