Khamenei: AS dan Israel Sandiwara untuk Tekan Iran
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Amerika Serikat dan Israel sedang memainkan peran sebagai “polisi baik dan polisi jahat” untuk mengintimidasi Iran atas sengketa nuklir.
”Mereka membuatnya tampak seperti Israel ingin menyerang, tapi Amerika menghentikan itu. Trik polisi baik, dan polisi jahat,” kata Khamenei, di acara buka puasa kemarin, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/7/2014).
”Tapi saya katakan dengan keras; alasan mereka tidak menyerang adalah karena biaya terlalu mahal. Musuh tidak memiliki pilihan lain dengan menghambur-hamburkan dana, tapi membuat ancaman dan menjatuhkan sanksi,” lanjut Khamenei.
Israel telah berulang kali mengancam akan menyerang situs nuklir Iran. Namun, itu hanya gertak sambal. Sebaliknya, negara-negara Barat terus membujuk Iran untuk bernegosiasi atas program nuklir Teheran, dengan iming-iming Iran akan diringankan embargo ekonomi yang sudah menyengsarakan rakyat Iran bertahun-tahun.
Iran menegaskan program nuklirnya untuk tujuan damai. Namun, Israel selalu curiga bahwa Iran sedang membuat bom atom yang mengancam pedamaian di kawasan Timur Tengah dan dunia.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, mempunyai alasan tersendiri mengapa dia mengabaikan kritik dari kubu garis keras Iran yang menganggap Rouhani bersikap lunak terhadap negara-negara Barat.
”Semua harus tahu bahwa saya mendukung pemerintah dan menggunakan sekuat tenaga untuk membantu mendapatkan kepercayaan dalam tim negosiasi kami. Saya. yakin mereka tidak akan menyerah pada hak-hak bangsa ini (untuk memiliki nuklir),” ujar Rouhani.
”Mereka membuatnya tampak seperti Israel ingin menyerang, tapi Amerika menghentikan itu. Trik polisi baik, dan polisi jahat,” kata Khamenei, di acara buka puasa kemarin, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/7/2014).
”Tapi saya katakan dengan keras; alasan mereka tidak menyerang adalah karena biaya terlalu mahal. Musuh tidak memiliki pilihan lain dengan menghambur-hamburkan dana, tapi membuat ancaman dan menjatuhkan sanksi,” lanjut Khamenei.
Israel telah berulang kali mengancam akan menyerang situs nuklir Iran. Namun, itu hanya gertak sambal. Sebaliknya, negara-negara Barat terus membujuk Iran untuk bernegosiasi atas program nuklir Teheran, dengan iming-iming Iran akan diringankan embargo ekonomi yang sudah menyengsarakan rakyat Iran bertahun-tahun.
Iran menegaskan program nuklirnya untuk tujuan damai. Namun, Israel selalu curiga bahwa Iran sedang membuat bom atom yang mengancam pedamaian di kawasan Timur Tengah dan dunia.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, mempunyai alasan tersendiri mengapa dia mengabaikan kritik dari kubu garis keras Iran yang menganggap Rouhani bersikap lunak terhadap negara-negara Barat.
”Semua harus tahu bahwa saya mendukung pemerintah dan menggunakan sekuat tenaga untuk membantu mendapatkan kepercayaan dalam tim negosiasi kami. Saya. yakin mereka tidak akan menyerah pada hak-hak bangsa ini (untuk memiliki nuklir),” ujar Rouhani.
(mas)