Berlin Dimata-matai Lagi, Jerman dan AS Tegang
A
A
A
BERLIN - Amerika Serikat (AS) dan Jerman kembali bersitegang setelah seorang pria ditangkap karena atas tuduhan memata-matai Jerman. Pihak berwenang Jerman langsung memanggil Duta Besar AS di Berlin untuk dimintai klarifikasi.
“Diplomat AS diminta membantu mengklarifikasi secara cepat,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman, seperti dikutip BBC, Sabtu (5/7/2014). Para pejabat Jerman menyatakan, pria Jerman yang ditangkap atas tuduhan jadi mata-mata AS sudah dilepaskan, namun mereka tidak memberikan penjelasan lebih rinci.
Sebelum insiden ini, hubungan AS dan Jerman pernah tegang. Pemicunya kala itu adalah bocoran dokumen Edward Snowden--bekas kontroktor Badan Keamanan Nasional (NSA) AS. Snowden yang jadi buronan AS dan kini bersembunyi di Rusia membocorkan dokumen yang menyebut, ponsel Kanselir Jerman, Angela Merkel disadap NSA sebagai bagian dari program mega surveilans atau penyadapan global.
Ketegangan terbaru AS dan Jerman itu, diyakini akan menyulitkan AS untuk meminta dukungan Jerman dalam upayanya melawan Rusia terkait krisis Ukraina.
Media Jerman melaporkan, pria yang ditangkap pihak berwenang Jerman adalah karyawan Dinas Intelijen Federal Jerman (BND) berusia 31 tahun. Juru bicara Merkel, Steffen Seibert,mengatakan dia telah diberitahu tentang penangkapan pria itu.
"Ini jelas masalah serius,” ujar Seibert kepada media Jerman, Frankfurter Allgemeine. Majalah Der Spiegel menulis, pria itu diyakini telah memberikan dokumen-dokumen rahasia Jerman ke AS dengan imbalan uang.
Namun, sumber Reuters menyebut, pria itu menawarkan jasanya kepada AS secara sukarela. ”Ini adalah orang yang tidak memiliki kontak langsung dengan komite investigasi. Dia bukan agen top,” ujar sumber itu.
“Diplomat AS diminta membantu mengklarifikasi secara cepat,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman, seperti dikutip BBC, Sabtu (5/7/2014). Para pejabat Jerman menyatakan, pria Jerman yang ditangkap atas tuduhan jadi mata-mata AS sudah dilepaskan, namun mereka tidak memberikan penjelasan lebih rinci.
Sebelum insiden ini, hubungan AS dan Jerman pernah tegang. Pemicunya kala itu adalah bocoran dokumen Edward Snowden--bekas kontroktor Badan Keamanan Nasional (NSA) AS. Snowden yang jadi buronan AS dan kini bersembunyi di Rusia membocorkan dokumen yang menyebut, ponsel Kanselir Jerman, Angela Merkel disadap NSA sebagai bagian dari program mega surveilans atau penyadapan global.
Ketegangan terbaru AS dan Jerman itu, diyakini akan menyulitkan AS untuk meminta dukungan Jerman dalam upayanya melawan Rusia terkait krisis Ukraina.
Media Jerman melaporkan, pria yang ditangkap pihak berwenang Jerman adalah karyawan Dinas Intelijen Federal Jerman (BND) berusia 31 tahun. Juru bicara Merkel, Steffen Seibert,mengatakan dia telah diberitahu tentang penangkapan pria itu.
"Ini jelas masalah serius,” ujar Seibert kepada media Jerman, Frankfurter Allgemeine. Majalah Der Spiegel menulis, pria itu diyakini telah memberikan dokumen-dokumen rahasia Jerman ke AS dengan imbalan uang.
Namun, sumber Reuters menyebut, pria itu menawarkan jasanya kepada AS secara sukarela. ”Ini adalah orang yang tidak memiliki kontak langsung dengan komite investigasi. Dia bukan agen top,” ujar sumber itu.
(mas)