Malaysia Salah, MH370 Tak Melambung dan Menukik
Malaysia Salah, MH370 Tak Melambung dan Menukik
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pesawat Malaysia Airlines MH370 tidak melesat tinggi hingga 13.700 meter dan menukik tajam 7 ribu meter, seperti yang disimpulkan data radar militer Malaysia. Demikian laporan kajian internasional yang menyatakan data radar itu salah.
Laman New York Times melaporkan para peneliti tidak percaya dengan data radar militer Malaysia itu. Namun, mereka tetap percaya pesawat itu masih terbang selama berjam-jam setelah hilang kontak sampai kehabisan bahan bakar di atas Samudera Hindia selatan. (Baca: Pilot Diduga Tersangka Utama Tragedi MH370)
Kesimpulan para peneliti itu muncul setelah memeriksa ulang data radar militer Malaysia yang diperbandingkan dengan data satelit Inmarsat Inggris. Hasilnya, data soal ketinggian terbang pesawat seperti yang dilaporkan radar militer Malaysia tidak benar.
Kajian internasional itu menyatakan, peralatan radar Malaysia belum dikalibrasi dengan presisi yang cukup untuk bisa dibaca secara akurat. Hal itu berbeda dengan radar militer di banyak negara yang telah diklibrasi sehingga bisa akurat dalam membaca ketinggian terbang dari sebuah pesawat.
”Data radar primer (militer Malaysia) yang berkaitan dengan ketinggian (pesawat MH370) dianggap tidak bisa diandalkan,” Angus Houston, Kepala Badan Pusat Koordinasi Bersama Australia (JaCC), Selasa (24/6/2014).
Radar Malaysia melacak pesawat MH370 setelah jalur pesawat itu menyimpang dari jalur penerbangan yang dijadwalkan. Pesawat itu itu terbang di atas Teluk Thailand dan menuju ke barat melintasi Selat Malaka. Pesawat kemudian diteruskan di luar jangkauan radar di dekat ujung utara pulau Sumatera, Indonesia.
Pesawat pembawa 239 orang itu hilang misterius sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Sudah lebih dari tiga bulan, pesawat yang juga membawa tujuh penumpang asal Indonesia itu hingga sekarang belum ditemukan.
Kepala Komisaris Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan, juga tidak percaya dengan data radar Malaysia. ”Tidak ada yang dapat diandalkan tentang (data) ketinggian (terbang pesawat MH370),” katanya.
Laman New York Times melaporkan para peneliti tidak percaya dengan data radar militer Malaysia itu. Namun, mereka tetap percaya pesawat itu masih terbang selama berjam-jam setelah hilang kontak sampai kehabisan bahan bakar di atas Samudera Hindia selatan. (Baca: Pilot Diduga Tersangka Utama Tragedi MH370)
Kesimpulan para peneliti itu muncul setelah memeriksa ulang data radar militer Malaysia yang diperbandingkan dengan data satelit Inmarsat Inggris. Hasilnya, data soal ketinggian terbang pesawat seperti yang dilaporkan radar militer Malaysia tidak benar.
Kajian internasional itu menyatakan, peralatan radar Malaysia belum dikalibrasi dengan presisi yang cukup untuk bisa dibaca secara akurat. Hal itu berbeda dengan radar militer di banyak negara yang telah diklibrasi sehingga bisa akurat dalam membaca ketinggian terbang dari sebuah pesawat.
”Data radar primer (militer Malaysia) yang berkaitan dengan ketinggian (pesawat MH370) dianggap tidak bisa diandalkan,” Angus Houston, Kepala Badan Pusat Koordinasi Bersama Australia (JaCC), Selasa (24/6/2014).
Radar Malaysia melacak pesawat MH370 setelah jalur pesawat itu menyimpang dari jalur penerbangan yang dijadwalkan. Pesawat itu itu terbang di atas Teluk Thailand dan menuju ke barat melintasi Selat Malaka. Pesawat kemudian diteruskan di luar jangkauan radar di dekat ujung utara pulau Sumatera, Indonesia.
Pesawat pembawa 239 orang itu hilang misterius sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Sudah lebih dari tiga bulan, pesawat yang juga membawa tujuh penumpang asal Indonesia itu hingga sekarang belum ditemukan.
Kepala Komisaris Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan, juga tidak percaya dengan data radar Malaysia. ”Tidak ada yang dapat diandalkan tentang (data) ketinggian (terbang pesawat MH370),” katanya.
(mas)
Explore More