Jadi Sekutu, Polandia Merasa Jadi Budak Pemuas Nafsu AS

Senin, 23 Juni 2014 - 17:32 WIB
Jadi Sekutu, Polandia Merasa Jadi Budak Pemuas Nafsu AS
Jadi Sekutu, Polandia Merasa Jadi Budak Pemuas Nafsu AS
A A A
WARSAWA - Keluhan Polandia yang menjadi sekutu Amerika Serikat (AS) di Eropa Timur terungkap dari bocoran rekaman suara Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski dan anggota parlemen Jacek Rostowski.

Dalam bocoran rekaman percakapan itu, Menlu Polandia mengeluh setelah negaranya jadi sekutu AS. Dia mengibaratkan, jika dalam hubungan pasangan manusia, pemerintahannya tak ubahnya seperti dijadikan pemuas nafsu seks oleh AS.

Bocoran rekaman percakapan itu menjadi pemberitaan yang ramai oleh media-media Polandia. Boroan rekaman itu salah satunya dilansir majalah Polandia, Wprost. Majalah itu bahkan berjanji untuk merilis utu rekaman percakapakan Menlu Sikorski dengan Rostowski--yang merupakan mantan menteri keuangan Polandia—pada Senin atau Selasa besok.

Menurut Wprost, Sikorski skeptis tentang ketergantungan Polandia dari AS. Negaranya itu, dia sebut sebagai salah satu sekutu paling setia Washington di Eropa Timur. ”Aliansi Polandia-Amerika ini tidak berarti apa-apa. Itu bahkan merusak, karena menciptakan rasa aman yang palsu di Polandia,” bunyi rekaman yang diduga kuat sebagai suara Sikorski.

“Kami akan mendapatkan konflik dengan Rusia dan Jerman, dan kita akan berpikir bahwa segala sesuatu besar, karena kita memberi Amerika seperti layanan seks,” lanjut bunyi rekaman itu, seperti dikutip Russia Today, Senin (23/6/2014).

Masih menurut bocoran rekaman itu, Sikorski menyalahkan terjalinnya persekutuan antara Warsawa dan Washington, karena berdampak pada mentalitas Polandia. ”Masalah di Polandia adalah bahwa kita memiliki kebanggaan yang sangat dangkal dan rendah diri,” imbuh bunyi rekaman tersebut.

Sementara itu, pemerintah Polandia menolak untuk mengomentari bocoran rekaman tersebut. Mereka baru bersikap setelah transkip rekaman itu dirilis secara utuh. Tapi mereka tidak mengesampingkan bahwa rekaman itu asli.

Sedangkan Duta Besar AS untuk Warsawa, Stephen Mull, juga menolak berkomentar. Dia mengklaim aliansi AS dan Polandia sangat kuat. Sejumlah media Polandia mencurigai, bocornya rekaman percakapan itu akibat ulah intelijen Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7267 seconds (0.1#10.140)