Perahu Karam di Malaysia, 55 WNI Selamat, 42 Hilang
A
A
A
PETALING JAYA - Dari 97 penumpang perahu karam di kawasan Sungai Air Hitam, Banting, Malayasia tengah malam tadi, sudah 55 orang telah diselamatkan. Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) menyebut, semua penumpang perahu itu warga negara Indonesia (WNI).
Sebelumnya, dalam laporan awal MMEA menyatakan ada 66 penumpang yang hilang, dan diduga tewas. Namun, dalam upaya pencarian awal, petugas maritim Malaysia telah menyelamatkan 31 orang. (Baca: Perahu Karam di Malaysia, 66 WNI Diduga Tewas)
Berselang beberapa jam kemudian, mereka kembali menyelamatkan 24 orang. Sehinga total penumpang yang telah diselamatkan hingga kini sebanyak 55 orang.
Para penumpang perahu di antaranya, terdiri dari para perempuan dan anak-anak. Pejabat MMEA, Muhammad Zuri, mengatakan, perahu itu kelebihan muatan. ”Ini adalah kapal ilegal dan semua penumpangnya asal Indonesia,” kata Zuri kepada Reuters.
Badan ini telah mengirimkan tiga kapal ke daerah itu untuk mencari para korban yang selamat. Media Malaysia, New Straits Times melaporkan, perahu itu tenggelam tengah malam tadi di wilayah yang berjarak sekitar tiga km dari Kota Banting, Selat Malaka.
Sebelumnya, dalam laporan awal MMEA menyatakan ada 66 penumpang yang hilang, dan diduga tewas. Namun, dalam upaya pencarian awal, petugas maritim Malaysia telah menyelamatkan 31 orang. (Baca: Perahu Karam di Malaysia, 66 WNI Diduga Tewas)
Berselang beberapa jam kemudian, mereka kembali menyelamatkan 24 orang. Sehinga total penumpang yang telah diselamatkan hingga kini sebanyak 55 orang.
Para penumpang perahu di antaranya, terdiri dari para perempuan dan anak-anak. Pejabat MMEA, Muhammad Zuri, mengatakan, perahu itu kelebihan muatan. ”Ini adalah kapal ilegal dan semua penumpangnya asal Indonesia,” kata Zuri kepada Reuters.
Badan ini telah mengirimkan tiga kapal ke daerah itu untuk mencari para korban yang selamat. Media Malaysia, New Straits Times melaporkan, perahu itu tenggelam tengah malam tadi di wilayah yang berjarak sekitar tiga km dari Kota Banting, Selat Malaka.
(mas)