Terkonfirmasi, 49 Tewas usai Pesawat Kiev Ditembak Jatuh
A
A
A
LUHANSK - Nasib 49 tentara di pesawat tempur Ukraina yang ditembak jatuh oleh separatis pro-Rusia di bandara Luhansk, Ukraina timur dipastikan tewas, Sabtu (14/6/2014). Hal itu sudah dikonfirmasi Kantor kejaksaan Ukraina.
”Pada pukul 01.10 tanggal 14 Juni 2014, ketika pesawat Il-76 dari Angkatan Besenjata Ukraina hendak mendarat di bandara Luhansk, jatuh oleh tembakan dari sistem rudal anti-pesawat. Penumpang pesawat, selain dari sembilan awak, semuanya tewas,” bunyi pernyataan kantor kejaksaan Ukraina, seperti dikutip Itar Tass. (Baca: Angkut 49 Orang, Pesawat Tempur Kiev Ditembak Jatuh)
Insiden itu terjadi semalam atau dini hari tadi. Pemerintah Ukraina menganggap insiden itu sebagai salah satu insiden paling berdarah dalam sejarah krisis Ukraina.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah pemerintah Ukraina yang berbasis di Kiev mencoba untuk merebut wilayah Luhansk, setelah mengklaim berhasil merebut Kota Mariupol dari tangan separatis pro-Rusia.
Anton Geraschenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, mengatakan lebih dari 30 "teroris" telah ditahan dan basis mereka dihancurkan. Istilah teroris itu mengacu kepada kelompok separatis pro-Rusia. Menurutnya, para separatis bersembunyi di rumah-rumah dan ruang bawah tanah.
"Semua kunci benteng yang dipegang oleh para teroris sudah di bawah kontrol (pasukan Ukraina),” kata Arsen Avakov di Facebook.
Empat tentara Ukraina terluka dalam operasi militer di Mariupol. Menurut Kementerian Dalam Negeri Ukraina,bendera Ukraina dengan ciri khas warna kuning dan biru telah berkibar lagi di Mariupol. Kota ini telah berpindah tangan beberapa kali akibat perseteruan antara antara pasukan Kiev dan separatis pro-Rusia.
”Pada pukul 01.10 tanggal 14 Juni 2014, ketika pesawat Il-76 dari Angkatan Besenjata Ukraina hendak mendarat di bandara Luhansk, jatuh oleh tembakan dari sistem rudal anti-pesawat. Penumpang pesawat, selain dari sembilan awak, semuanya tewas,” bunyi pernyataan kantor kejaksaan Ukraina, seperti dikutip Itar Tass. (Baca: Angkut 49 Orang, Pesawat Tempur Kiev Ditembak Jatuh)
Insiden itu terjadi semalam atau dini hari tadi. Pemerintah Ukraina menganggap insiden itu sebagai salah satu insiden paling berdarah dalam sejarah krisis Ukraina.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah pemerintah Ukraina yang berbasis di Kiev mencoba untuk merebut wilayah Luhansk, setelah mengklaim berhasil merebut Kota Mariupol dari tangan separatis pro-Rusia.
Anton Geraschenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, mengatakan lebih dari 30 "teroris" telah ditahan dan basis mereka dihancurkan. Istilah teroris itu mengacu kepada kelompok separatis pro-Rusia. Menurutnya, para separatis bersembunyi di rumah-rumah dan ruang bawah tanah.
"Semua kunci benteng yang dipegang oleh para teroris sudah di bawah kontrol (pasukan Ukraina),” kata Arsen Avakov di Facebook.
Empat tentara Ukraina terluka dalam operasi militer di Mariupol. Menurut Kementerian Dalam Negeri Ukraina,bendera Ukraina dengan ciri khas warna kuning dan biru telah berkibar lagi di Mariupol. Kota ini telah berpindah tangan beberapa kali akibat perseteruan antara antara pasukan Kiev dan separatis pro-Rusia.
(mas)