Pro-Rusia Ancam Eksekusi Dua Tawanan Kiev Per Jam

Sabtu, 07 Juni 2014 - 13:41 WIB
Pro-Rusia Ancam Eksekusi...
Pro-Rusia Ancam Eksekusi Dua Tawanan Kiev Per Jam
A A A
DONETSK - Harapan untuk mengakhiri konflik Ukraina kembali suram setelah kelompok separatis pro-Rusia merilis video para tawanan Ukraina. Dalam video itu, pemimpin separatis memerintahkan dua tawanan Ukraina dieksekusi mati.

Pemimpin separatis itu, kemudian memerintahkan agar dalam setiap jam dua tawanan Ukraina dieksekusi mati. Video itu muncul di saat presiden baru Ukraina, Petro Poroshenko bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Normandia, Prancis, semalam.

Keasilian video itu tidak bisa diverifikasi secara independen. Dalam video tersebut, seorang pria mirip Igor Bezler, seorang pemimpin separatis pro-Rusia, di kota pertambangan Horlivka.

”Jika pria dari (kelompok) saya tidak segera dibebaskan, setiap jam kita akan menembak dua petugas (Ukraina),” ancam pria berkumis yang diyakini Bezler itu. Video itu telah dikirimkan kepada pihak berwenang Ukraina.

Pria itu juga mengaku menyandera tiga personel dinas intelijen rahsia (SBU) dan tiga kolonel Ukraina. ”Saat ini, semua perjanjian dengan pihak Ukraina telah rusak. Saya telah menunggu selama tiga hari, tapi saya tidak memiliki lebih banyak waktu untuk menunggu,” katanya mengacu pada batas waktu pembebasan rekannya yang disandera pasukan Ukraina.

“Budyk dan Vasyuschenko akan ditembak mati sekarang. Jika pria dari kelompok saya tidak bebas, dalam satu jam, dua detik akan (mereka) ditembak, dalam satu setengah jam dua lainnya menyusul. Semua seperti itu, sampai delapan petugas (Ukraina) ditembak mati,” ancam pria itu.

Vasyl Budyk, seorang aktivis pro-Ukraina diculik di Horlivka pada tanggal 2 Mei 2014. Alexander Khryakov, seorang pemimpin Republik Rakyat Donetsk, mengklaim video itu otentik, meski pihak Kiev meragukannya.

Presiden interim Ukraina, Oleksandr Turchynov yang menerima kiriman video itu bereaksi keras.”Warga negara Rusia Igor "Bes" Bezler adalah seorang penjahat dan pembunuh, itulah sebabnya dia harus dihukum di bawah hukum Ukraina dan internasional,” katanya semalam (6/6/2014), seperti dikutip Mail Online. ”Dia tidak akan berhasil lolos dari hukuman ini.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7316 seconds (0.1#10.140)