Fatima, Napi di Dubai yang Bebas karena Menghafal Quran
A
A
A
DUBAI - Fatima binti Muhammad, wanita asal Kamerun menjadi sosok yang ramai diperbincangan publik Uni Emirat Arab (UEA). Sebab, wanita yang merupakan narapiadana (Napi) kasus narkoba itu, dibebaskan setelah enam tahun mengahfal Alquran di balik jeruji besi.
Kisah Fatima itu bahkan menarik minat sineas UEA untuk mengabadikan kisahnya dalam sebuah film. Penyangi Layla Kaylif, yang terkenal karena hits-nya yang berjudul “Shakespeare in Love” tertarik untuk memfilmkan kisah Fatima. Perusahaan filmnya, Cannopus Films bahkan telah menemui Fatima setelah dia dibebaskan.
”Layla ingin mengembangkan cerita Fatima ke dalam naskah,” kata sumber di perusahaan film tersebut.”Kami akan mendekati perusahaan film Inggris atau AS.”
Laman Al Arabiya, semalam (2/6/2014) melaporkan, Fatima sebenarnya divonis penjara seumur hidup pada tahun 2007 atas tuduhan mengimpor ganja. Tapi, dia dibebaskan pada Maret lalu, setelah dia belajar dan menghafal Alquran selama enam tahun di dalam penjara.
Kisah Fatima yang sebelumnya dikenal dengan nama Noele Shantelle itu, dianggap cocok untuk diangkat dalam sebuah film. “Jika Fatima menyukai kisah taubatnya (untuk difilmkan), kita dapat menyepakati biaya hak dan atau persentase soal judul film untuk Fatima,” kata pihak rumah produksi film tersebut.
Kisah Fatima itu bahkan menarik minat sineas UEA untuk mengabadikan kisahnya dalam sebuah film. Penyangi Layla Kaylif, yang terkenal karena hits-nya yang berjudul “Shakespeare in Love” tertarik untuk memfilmkan kisah Fatima. Perusahaan filmnya, Cannopus Films bahkan telah menemui Fatima setelah dia dibebaskan.
”Layla ingin mengembangkan cerita Fatima ke dalam naskah,” kata sumber di perusahaan film tersebut.”Kami akan mendekati perusahaan film Inggris atau AS.”
Laman Al Arabiya, semalam (2/6/2014) melaporkan, Fatima sebenarnya divonis penjara seumur hidup pada tahun 2007 atas tuduhan mengimpor ganja. Tapi, dia dibebaskan pada Maret lalu, setelah dia belajar dan menghafal Alquran selama enam tahun di dalam penjara.
Kisah Fatima yang sebelumnya dikenal dengan nama Noele Shantelle itu, dianggap cocok untuk diangkat dalam sebuah film. “Jika Fatima menyukai kisah taubatnya (untuk difilmkan), kita dapat menyepakati biaya hak dan atau persentase soal judul film untuk Fatima,” kata pihak rumah produksi film tersebut.
(mas)