Usai Banjir Bandang, Longsor Landa Serbia dan Bosnia
A
A
A
BELGRADE-Setelah banjir bandang, yang menggenangi separuh wilayah Serbia dan Bosnia, kedua negara itu kini dilanda musibah tanah longsor besar. Setidaknya, ada 3 ribu titik longsor yang terpantau pada Senin (19/5/2014).
Hingga kini sudah 44 orang tewas akibat bencana besar yang melanda secara beruntun itu. Tim penyelamat sendiri kesulitan mengevakuasi korban banjir, karena sebagaian besar jalan tertimbun tanah longsor.
Banyak rumah warga juga hancur tertimbun longsor.Di Kota Obrnovac, Serbia, ribuan orang lari untuk menyelamatkan diri dari musibah besar. Mereka kini tinggal di pengungsian. Salah satu pengungsi, Dragan Todorovic, 40, meratapi kesedihan akibat bencana tersebut.”Saya membawa anak-anak saya di punggung, kemudian menunggu 12 jam untuk diselamatkan,” katanya, seperti dikutip Sky News.
”Rumah (saya) itu baru, dibangun dua tahun lalu sebesar 100 ribu Euro (Rp1,5 miliar). Apa (yang tersisa) sekarang?” keluh Todorovic. Selain berupaya menyelamatkan para warga di dua negara, tim penyelamat juga berusaha untuk menyelamatkan pembangkit listrik raksasa di Kostolac, dekat Ibukota Belgrade.
Juru bicara EPS, perusahaan listrik negara Serbia, Alma Muslibegovic, mengatakan, tim penyelamat berupaya mencegah aliran air menuju area pembangkit listrik.”Tentara, polisi, relawan dan karyawan menggunakan semua mekanisasi dan menumpuk karung pasir untuk memperlambat aliran sungai agar tak memasuki sistem pembangkit listrik,” katanya.
Perdana Menteri Serbia, Aleksandar Vucic, selain banjir dan tanah longsor, wilayahnya juga dilanda kebakaran di area tambang. Menurutnya, bencana besar itu memukul ekonomi Serbia dan Bosnia. ”Bahaya saat ini sudah berkurang dari kemarin. Tapi, kita harus mengontrol sebanyak yang kita bisa,” kata Vucic dalam rapat kabinet yang disiarkan stasiun televisi setempat.
Hingga kini sudah 44 orang tewas akibat bencana besar yang melanda secara beruntun itu. Tim penyelamat sendiri kesulitan mengevakuasi korban banjir, karena sebagaian besar jalan tertimbun tanah longsor.
Banyak rumah warga juga hancur tertimbun longsor.Di Kota Obrnovac, Serbia, ribuan orang lari untuk menyelamatkan diri dari musibah besar. Mereka kini tinggal di pengungsian. Salah satu pengungsi, Dragan Todorovic, 40, meratapi kesedihan akibat bencana tersebut.”Saya membawa anak-anak saya di punggung, kemudian menunggu 12 jam untuk diselamatkan,” katanya, seperti dikutip Sky News.
”Rumah (saya) itu baru, dibangun dua tahun lalu sebesar 100 ribu Euro (Rp1,5 miliar). Apa (yang tersisa) sekarang?” keluh Todorovic. Selain berupaya menyelamatkan para warga di dua negara, tim penyelamat juga berusaha untuk menyelamatkan pembangkit listrik raksasa di Kostolac, dekat Ibukota Belgrade.
Juru bicara EPS, perusahaan listrik negara Serbia, Alma Muslibegovic, mengatakan, tim penyelamat berupaya mencegah aliran air menuju area pembangkit listrik.”Tentara, polisi, relawan dan karyawan menggunakan semua mekanisasi dan menumpuk karung pasir untuk memperlambat aliran sungai agar tak memasuki sistem pembangkit listrik,” katanya.
Perdana Menteri Serbia, Aleksandar Vucic, selain banjir dan tanah longsor, wilayahnya juga dilanda kebakaran di area tambang. Menurutnya, bencana besar itu memukul ekonomi Serbia dan Bosnia. ”Bahaya saat ini sudah berkurang dari kemarin. Tapi, kita harus mengontrol sebanyak yang kita bisa,” kata Vucic dalam rapat kabinet yang disiarkan stasiun televisi setempat.
(mas)