Tragedi Sewol, Presiden Korsel Resmi Minta Maaf
A
A
A
SEOUL--Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun- hye, pada Senin (19/5/2014),secara resmi meminta maaf atas tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol yang menewaskan sekitar 300 penumpang pada bulan lalu. Dia juga akan merombak para pejabat penjaga pantai karena gagal dalam misi penyelamatan.
Para pejabat tersebut akan dipindah ke Badan Keamanan Darurat Nasional. Sedangkan investigasi tragedi kapal feri itu akan diambil alih oleh polisi. Hal itu disampaikan Park dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi nasional.
”Saya meminta maaf kepada bangsa untuk rasa sakit dan penderitaan yang semua orang rasakan, sebagai presiden yangseharusnya bertanggung jawab untuk keselamatan dan kehidupan rakyat,” kata Park, seperti dikutip Reuters.
Kapal feri Sewol yang membawa 476 penumpang dan awak kapal itu, tenggelam pada April 2014 lalu. Data resmi menyebut, korban tewas yang ditemukan sekitar 286 orang. Namun, 18 orang yang masih hilang diyakini juga tewas dalam kecelakaan kapal terburuk selama 20 tahun terakhir.
Dari 476 orang, yang berhasil diselamatkan hanya 172 orang. Beberapa kru, termasuk kapten kapal telah ditangkap. Sebelum permintaan maaf secara resmi disampaikan pagi ini, Park secara pribadi pernah menyampaikan permintaan maaf.
Pemerintahannya telah menuai kecaman keras dari rakyatnya, terutama keluarga korban karena dianggap gagal untuk menyelamatkan para penumpang kapal.
Menurut Park, para pejabat penjaga pantai tidak hanya gagal dalam tugas pencarian dan penyelamatan para penumpang, tapi juga tidak mampu mencegah bencana besar yang lain. ”Penjaga pantai mendapatkan porsi tugas yang besar, namun personel dan anggaran yang dialokasikan untuk keamanan maritime minim,” ucapnya.
Para pejabat tersebut akan dipindah ke Badan Keamanan Darurat Nasional. Sedangkan investigasi tragedi kapal feri itu akan diambil alih oleh polisi. Hal itu disampaikan Park dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi nasional.
”Saya meminta maaf kepada bangsa untuk rasa sakit dan penderitaan yang semua orang rasakan, sebagai presiden yangseharusnya bertanggung jawab untuk keselamatan dan kehidupan rakyat,” kata Park, seperti dikutip Reuters.
Kapal feri Sewol yang membawa 476 penumpang dan awak kapal itu, tenggelam pada April 2014 lalu. Data resmi menyebut, korban tewas yang ditemukan sekitar 286 orang. Namun, 18 orang yang masih hilang diyakini juga tewas dalam kecelakaan kapal terburuk selama 20 tahun terakhir.
Dari 476 orang, yang berhasil diselamatkan hanya 172 orang. Beberapa kru, termasuk kapten kapal telah ditangkap. Sebelum permintaan maaf secara resmi disampaikan pagi ini, Park secara pribadi pernah menyampaikan permintaan maaf.
Pemerintahannya telah menuai kecaman keras dari rakyatnya, terutama keluarga korban karena dianggap gagal untuk menyelamatkan para penumpang kapal.
Menurut Park, para pejabat penjaga pantai tidak hanya gagal dalam tugas pencarian dan penyelamatan para penumpang, tapi juga tidak mampu mencegah bencana besar yang lain. ”Penjaga pantai mendapatkan porsi tugas yang besar, namun personel dan anggaran yang dialokasikan untuk keamanan maritime minim,” ucapnya.
(mas)