Jelang pemilu, Ukraina dihantui ancaman keamanan
A
A
A
Sindonews.com – Badan pemilihan umum Ukraina meragukan apakah mereka bisa mengadakan pemilihan umum di timur Ukraina pada minggu depan. Keraguan ini muncul di tengah ancaman keamanan yang semakin tinggi di Ukraina.
Seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (18/5/2014), ancaman itu muncul dari massa pro-Rusia yang menyatakan akan melakukan gangguan serius bila Kiev tetap melaksanakan pemilihan umum di wilayah timur Ukraina, yang sudah mereka kuasai. Muncul kekhawatiran akan terjadi pertempuran sengit bila hal itu terjadi.
Hal ini memaksa pemerintah Ukraina untuk segera membuat langkah-langkah pencegahan untuk menjamin keamanan para pemilih. Mengingat, dua juta warga terancam keamanannya di timur Ukraina saat pemilu digelar pekan depan.
Sebelumnya, sumber Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan Kiev telah meminta Rusia untuk mengambil langkah-langkah bersama untuk menstabilkan kondsi di wilayah perbatasan antara kedua negara.
Sementara itu di Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa permintaan yang datang dari Kiev saat ini sedang dalam proses pembahasan dan pertimbangan, mengingat pihak Kiev kerap tidak mendengarkan saran yang diberikan Rusia.
Rusia telah menegaskan, Kiev harus terlebih dahulu menghentikan tindakan ofensif terhadap massa pro-Rusia menjelang pemilihan umum. Mereka juga mempertanyakan legitimasi pemilu yang diselenggarakan di bawah gemuruh senjata.
Seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (18/5/2014), ancaman itu muncul dari massa pro-Rusia yang menyatakan akan melakukan gangguan serius bila Kiev tetap melaksanakan pemilihan umum di wilayah timur Ukraina, yang sudah mereka kuasai. Muncul kekhawatiran akan terjadi pertempuran sengit bila hal itu terjadi.
Hal ini memaksa pemerintah Ukraina untuk segera membuat langkah-langkah pencegahan untuk menjamin keamanan para pemilih. Mengingat, dua juta warga terancam keamanannya di timur Ukraina saat pemilu digelar pekan depan.
Sebelumnya, sumber Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan Kiev telah meminta Rusia untuk mengambil langkah-langkah bersama untuk menstabilkan kondsi di wilayah perbatasan antara kedua negara.
Sementara itu di Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa permintaan yang datang dari Kiev saat ini sedang dalam proses pembahasan dan pertimbangan, mengingat pihak Kiev kerap tidak mendengarkan saran yang diberikan Rusia.
Rusia telah menegaskan, Kiev harus terlebih dahulu menghentikan tindakan ofensif terhadap massa pro-Rusia menjelang pemilihan umum. Mereka juga mempertanyakan legitimasi pemilu yang diselenggarakan di bawah gemuruh senjata.
(esn)