Korban 280 jiwa, kapten feri Sewol didakwa membunuh
A
A
A
Sindonews.com - Kapten dan tiga awak senior feri Sewol, Korea Selatan (Korsel) yang terbalik dan karam April 2014 lalu, telah didakwa melakukan pembunuhan. Dakwaan itu dibacakan jaksa pengadilan setempat, Kamis (15/5/2014).
Mereka dinyatakan bersalah bersalah, karena tidak melakukan upaya penyelamatan para penumpang kapal, sehingga sebanyak 280 penumpang tewas dalam tragedi tersebut. Jaksa juga mendakwa 11 awak kapal lainnya yang selamat dari tragedi itu atas tuduhan lalai.
Kapten dan para awak kapal Sewol dalam investigasi terungkap, bahwa mereka menyelamatkan diri, ketika banyak penumpang terjebak di dalam kapal yang terbalik.
”Kapten, seorang perwira pertama dan perwira kedua, serta chief engineer lolos sebelum penumpang di ambang maut,” kata jaksa Ahn Sang- don, yang memimpin investigasi, pada konferensi pers, seperti dilansir Reuters.
Kapal feri Sewol yang kelebihan beban terbalik dan tenggelam pada 16 April 2014. Kapal itu membawa 476 orang, termasuk awak kapal dan para penumpang. Sebagian besar penumpang adalah para siswa SMA yang tengah melakukan perjalanan wisata ke pulau Jeju.
Dalam upaya pencarian korban yang berlangsung beberapa pekan, tim penyelam berhasil menemukan 281 jenazah. Hingga kini masih ada 23 orang yang dinyatakan hilang.
Pemerintah President Park Geun - hye telah menghadapi kritik tajam kritik atas penanganan tragedi kapal Sewol tersebut. Dia berkali-kali meminta maaf kepada para keluarga korban.
Mereka dinyatakan bersalah bersalah, karena tidak melakukan upaya penyelamatan para penumpang kapal, sehingga sebanyak 280 penumpang tewas dalam tragedi tersebut. Jaksa juga mendakwa 11 awak kapal lainnya yang selamat dari tragedi itu atas tuduhan lalai.
Kapten dan para awak kapal Sewol dalam investigasi terungkap, bahwa mereka menyelamatkan diri, ketika banyak penumpang terjebak di dalam kapal yang terbalik.
”Kapten, seorang perwira pertama dan perwira kedua, serta chief engineer lolos sebelum penumpang di ambang maut,” kata jaksa Ahn Sang- don, yang memimpin investigasi, pada konferensi pers, seperti dilansir Reuters.
Kapal feri Sewol yang kelebihan beban terbalik dan tenggelam pada 16 April 2014. Kapal itu membawa 476 orang, termasuk awak kapal dan para penumpang. Sebagian besar penumpang adalah para siswa SMA yang tengah melakukan perjalanan wisata ke pulau Jeju.
Dalam upaya pencarian korban yang berlangsung beberapa pekan, tim penyelam berhasil menemukan 281 jenazah. Hingga kini masih ada 23 orang yang dinyatakan hilang.
Pemerintah President Park Geun - hye telah menghadapi kritik tajam kritik atas penanganan tragedi kapal Sewol tersebut. Dia berkali-kali meminta maaf kepada para keluarga korban.
(mas)