Putin: Industri pertahanan Rusia harus mandiri
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Rabu (14/5/2014) menyatakan dengan tegas, negaranya harus bisa mandiri, terutama dalam sektor pertahanan. Dia meminta agar industri pertahanan Rusia tidak bergantung pada suplai asing.
Seperti dilansir Reuters, hal ini dimaksudkan agar Rusia bisa mempersiapkan diri bila sanksi yang dijatuhkan Barat dan Uni Eropa (UE) kepada merena benar-benar dilaksanakan sepenuhnya. Rusia kemungkinan akan diboikot dari segi ekonomi oleh hampir seluruh negara Barat serta sekutunya.
"Kita perlu melakukan yang terbaik untuk apa pun yang digunakan dalam pertahanan kita. Kita akan memproduksi kebutuhan pertahanan kita sendiri, sehingga kita tidak akan bergantung pada siapa pun, " ungkap Putin, saat melakukan pertemuan dengan para pejabat pertahanan Rusia.
Washington sendiri telah mengancam untuk menerapkan sanksi baru pada Rusia, selain larangan visa dan pembekuan aset yang sudah diberlakukan sebelumnya. Kali ini Amerika Serikat menargetkan pada penahanan ekspor barang-barang berteknologi tinggi, termasuk untuk bidang pertahanan.
Kondisi Rusia sendiri saat ini semakin terjepit dan sudah dipastikan akan mendapatkan sanksi tambahan yang lebih berat paska referendum yang tejadi di Ukraina timur, yang pasti akan mengganggu pemilu di Ukraia.
UE Sendiri sudah mengancam jauh sebelumnya bila Rusia menganggu pemilu di Ukraina, maka Rusia harus menerima konsekuensi berupa sanksi baru yang dipastikan akan lebih berat dan luas.
Seperti dilansir Reuters, hal ini dimaksudkan agar Rusia bisa mempersiapkan diri bila sanksi yang dijatuhkan Barat dan Uni Eropa (UE) kepada merena benar-benar dilaksanakan sepenuhnya. Rusia kemungkinan akan diboikot dari segi ekonomi oleh hampir seluruh negara Barat serta sekutunya.
"Kita perlu melakukan yang terbaik untuk apa pun yang digunakan dalam pertahanan kita. Kita akan memproduksi kebutuhan pertahanan kita sendiri, sehingga kita tidak akan bergantung pada siapa pun, " ungkap Putin, saat melakukan pertemuan dengan para pejabat pertahanan Rusia.
Washington sendiri telah mengancam untuk menerapkan sanksi baru pada Rusia, selain larangan visa dan pembekuan aset yang sudah diberlakukan sebelumnya. Kali ini Amerika Serikat menargetkan pada penahanan ekspor barang-barang berteknologi tinggi, termasuk untuk bidang pertahanan.
Kondisi Rusia sendiri saat ini semakin terjepit dan sudah dipastikan akan mendapatkan sanksi tambahan yang lebih berat paska referendum yang tejadi di Ukraina timur, yang pasti akan mengganggu pemilu di Ukraia.
UE Sendiri sudah mengancam jauh sebelumnya bila Rusia menganggu pemilu di Ukraina, maka Rusia harus menerima konsekuensi berupa sanksi baru yang dipastikan akan lebih berat dan luas.
(esn)