Usai dicopot sebagai PM, dugaan korupsi Yingluck diusik
A
A
A
Sindonews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi Thailand kembali menyelidiki kasus dugaan korupsi Yingluck Shinawatra, sehari setelah dia dicopot sebagai Perdana Menteri (PM) Thailand. Komisi itu pada Kamis (8/5/2014) mengaku menemukan bukti-bukti yang bisa menjerat Yingluck.
Kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepada Yingluck adalah soal skema penyaluran dana subsidi beras petani. Jika dalam kasus ini Yingluck terbukti bersalah, maka dia tidak bisa aktif dalam panggung politik Thailand selama lima tahun.
”Panitia (proyek dana subsidi beras petani) telah diselidiki dan ada cukup bukti untuk meneruskan kasus. Kita sekarang akan meneruskannya ke Senat,” kata Panthep Klanarong, Pemimpin dari Komisi Anti-Korupsi Thailand, seperti dilansir Reuters.
Proyek itu memungkinkan bagi pemerintah untuk membeli beras petani jauh lebih mahal di atas harga pasar. Namun, dana publik itu diduga telah dikorupsi.
Pengganti Yingluck
Yingluck dicopot dari jabatannya sebagai PM Thailand setelah Mahkamah Konstitusi membuktikan bahwa dia bersalah atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Posisi Yingluck kini digantikanNiwatthamrong Boonsongphaisan, 66, sebagai PM sementara.
”Tanggung jawab pemimpin sementara saat ini adalah menyelenggarakan pemilu secepatnya,” katanya.
Pemilu Thailand akan digelar pada 20 Juli 2014. Niwatthamrong dikenal sebagai pemimpin penyiar di stasiun televisi iTV. Dia juga dikenal sebagai humas untuk perusahaan telekomunkasi milik keluarga Shinawatra. Tak heran jika publik di Thailand menganggapnya sebagai orang dekat Thaksin Shinawatra (kakak Yingluck).
”Thaksin percaya banyak pada dia. Dia punya reputasi yang baik sebagai humas dalam mengatasi semua masalah,” kata Naruemon Thabchumpon, dosen ilmu politik di Bangkok Chulalongkorn University.
Kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepada Yingluck adalah soal skema penyaluran dana subsidi beras petani. Jika dalam kasus ini Yingluck terbukti bersalah, maka dia tidak bisa aktif dalam panggung politik Thailand selama lima tahun.
”Panitia (proyek dana subsidi beras petani) telah diselidiki dan ada cukup bukti untuk meneruskan kasus. Kita sekarang akan meneruskannya ke Senat,” kata Panthep Klanarong, Pemimpin dari Komisi Anti-Korupsi Thailand, seperti dilansir Reuters.
Proyek itu memungkinkan bagi pemerintah untuk membeli beras petani jauh lebih mahal di atas harga pasar. Namun, dana publik itu diduga telah dikorupsi.
Pengganti Yingluck
Yingluck dicopot dari jabatannya sebagai PM Thailand setelah Mahkamah Konstitusi membuktikan bahwa dia bersalah atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Posisi Yingluck kini digantikanNiwatthamrong Boonsongphaisan, 66, sebagai PM sementara.
”Tanggung jawab pemimpin sementara saat ini adalah menyelenggarakan pemilu secepatnya,” katanya.
Pemilu Thailand akan digelar pada 20 Juli 2014. Niwatthamrong dikenal sebagai pemimpin penyiar di stasiun televisi iTV. Dia juga dikenal sebagai humas untuk perusahaan telekomunkasi milik keluarga Shinawatra. Tak heran jika publik di Thailand menganggapnya sebagai orang dekat Thaksin Shinawatra (kakak Yingluck).
”Thaksin percaya banyak pada dia. Dia punya reputasi yang baik sebagai humas dalam mengatasi semua masalah,” kata Naruemon Thabchumpon, dosen ilmu politik di Bangkok Chulalongkorn University.
(mas)